Oleh: Ilwadi Perkasa
UNTUK sementara, semua prediksi tentang siapa yang akan menjadi pasangan Eva Dwiana, salah semua. Bukan Jonasyah, juga bukan Badri Tamam, apalagi Wahyu Lesmono, melainkan Dedi Amrullah, mantan birokrat yang pernah menjabat sebagai asisten III di Pemkot Bandarlampung. Benarkah?
Karena Eva Dwiana yang menyampaikan siapa pasangannya, tentu publik semestinya harus percaya dulu, meski dalam politik, apa pun dengan cepat bisa berubah. Apalagi finalisasi pasangan kepala daerah bukan hanya urusan bakal calon, melainkan lebih condong menjadi urusan parpol.
Jadi, tak ada teka-teki yang terjawab, sebenarnya.
Pernyataan yang sama sebenarnya bisa juga dilakukan Rycko Menoza atau pun Yusuf Kohar. Rycko, seperti yang diramaikan media, akan berpasangan dengan Wiyadi, atau Yusuf Kohar akan memilih Tulus Purnomo sebagai wakilnya.
Jadi untuk tiga nama di atas, Jonasyah, Wahyu dan Badri Tamam, yang sebelumnya juga sempat disebut-sebut berpontensi menjadi wakil Eva, masih tetap punya peluang. Sebaiknya, ketiganya tak usah kecewa dulu. Ingat, dalam politik, semua bisa dengan cepat berubah.
Termasuk soal pernyataan Eva yang mendeklaksikan pasangan Eva-Dedi April mendatang, juga sangat tentatif. Jika itu terjadi, maka dekralasi pasangan ini dilakukan dua bulan sebelum penetapan calon oleh Komisi Pemilihan Umum. Ini jarang terjadi, kecuali pada Maret depan, semua partai telah mengumumkan jagoannya.
Dan kita berharap, karena PDIP sudah memulai, bahkan hari ini telah mengundang semua bakal calon termasuk bakal calon petahana, dalam hal ini Wakil Walikota Yusuf Kohar, segera mengumumkan siapa jagoannya.
Dengan demikian, sebenarnya teka-teki yang paling ditunggu itu adalah tentang siapa yang direstui Ibu Mega. (*)
Tinggalkan Balasan