Way Ratai (SL)-Jembatan Jalan Way Ratai, penghubung Bandar Lampung-Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, amblas dan nyaris putus. Jika tidak segera di perbaiki, dipastikan akses ribuan masyarakat dan perekonomian di wilayah tersebut terputur, termasuk akses menuju Brigif IV dan Pangkalan Angkatan Laut, termasuk akses pariwisata. Lokasi jembatan tepatnya penghubung antara Yonif 7 dan Brigif 4 Mar/BS.
Winarsih (30), warga Desa Batumenyan, mengatakan dirinya takut dan prihatin, jika melalui dan melihat jembatan amblas dan nyaris putus tersebut. “Iya jika saya ingin ke Bandarlampung, pasti melalui jembatan tersebut, saya takut, karena kondisi jembatan amblas dan nyaris putus, saya mohon kiranya pemerintah dapat cepat memperbaiki jembatan itu, agar masyarakat Desa Batumenyan tidak kuatir jika ingin ke Bandar Lampung,” katanya, Senin 16 Maret 2020.
Sementara Pasintel Brigif 4 Mar/BS Letkol (Mar) Imanda membenarkan kondisi jembatan tersebut. Diapun menghimbau agar kiranya masyarakat yang ingin melintasi jembatan tersebut untuk berhati-hati saat berkendara terutama dimalam hari. “Dengan ada nya jembatan ambles yang nyaris putus, di jalan Wayratai , Kecamatan Teluk Pandan, yaitu jalan penghubung antara Yonif 7 dan Brigif 4 Mar/BS. Pengendara yang ingin melintas harus hati-hati, apalagi dimalam hari,” katanya.
Segera Diperbaiki
Sementara Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung menyatakan segera akan memperbaiki jembatan amblas penghubung Lempasing-Padang Cermin tersebut. Pihaknya langsung meninjau jembatan di Jalan utama Provinsi Lampung, jalur Way Ratai Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, penghubung antara Lempasing-Padang Cermin, panjang 11 meter dan lebar 6 meter itu.
Kadis BMBK Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima laporan dan memabca berita di media, besok Selasa 17 Maret 2020 Tim langsung bergerak dengan memasangkan jembatan belly untuk antisipasi putusnya jembatan tersebut. “Tadi siang juga sudah rapat dengan Danlanal Lampung Pak Amrul di dinas BMBK mengambil langkah-langkah antisipasi,” kata Mulyadi Irsan, Senin 16 Maret 2020.
Menurutnya jembatan itu memang sewajarnya harus diperbaiki, mengingat itu dibuat pada tahun 1990. “Seperti diketahui jembatan Way BT Menjan itu dibangun tahun 1990, mengalami korosif pada gelagar balok jembatan dan desain juga tidak sesuai lagi dengan perkembangan lalin (lalulintas) saat ini,” kata Mulyadi Irsan.
Selain itu, kata Irsan, disana terdapat instalasi militer milik TNI AL yang belum selesai pelaksanaannya, sehingga perlu melihat master plan rencana pengembangan kawasan militer, agar tidak terjadi ineffisiensi anggaran penanganan. “Apabila tidak bertentangan dengan master plan rencana pengembangan kawasan militer TNI AL. Maka segera dibuat perencanaan jembatan baru oleh konsultan pada APBD Perubahan,” kata Mulyadi. (red)
Tinggalkan Balasan