Abung Tinggi Prospektif Jadi Wilayah Agropolitan di Lampura

Lampung Utara (SL)-Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampung Utara, berpotensi menjadi salah satu wilayah agropolitan berbasis perikanan. Kecamatan yang memiliki sejumlah 13 desa ini menjadi salah satu pemasok hasil perikanan di Bumi Ragem Tunas Lampung, khususnya kelompok tani perikanan yang ada di Desa Muaradua, Skipi dan Sidokayo.

Kepala Dinas Perikanan Lampura, Sanny Lumi, menyampaikan, Pemkab. Lampura berupaya untuk mendorong percepatan peningkatan perekonomian rakyat melalui budidaya perikanan. “Kalau ini dilaksanakan secara berkesinambungan, bukan tidak mungkin akan ada wilayah agropolitan di Lampung Utara,” kata Sanny Lumi, Selasa 17 Maret 2020.

Dirinya juga menyampaikan, bila pertumbuhannya baik, pihak investor akan menanamkan modalnya guna mewujudkan Lampura Kota Agropolitan. “Pemkab Lampura akan memulainya dengan menyinergikan program lintas instansi. Mulai dari DPMPTSP, Dinas Koperasi dan UMKM, Pertanian, PUPR, dan Dinas Perikanan,” terang Sanny Lumi.

Senada, Kepala Desa Skipi, Jansen, menambahkan, pertumbuhan ekonomi masyarakat mulai membaik secara signifikan. “Peningkatan perekonomian masyarakat melalui petani kolam ikan. Meski begitu, ada beberapa kendala yang dihadapi warga dalam mengembangkan usahanya. Mulai dari masalah bibit, pakan, sampai dengan permodalan,” kata Jansen.

Selain itu, kata Jansen, Desa Skipi juga memiliki bendungan atau saluran irigasi yang kondisinya membutuhkan perbaikan. “Ada sekitar 100 kolam lebih yang dapat dibangun disepanjang aliran bendungan itu,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ikan (Pokdakan) Skipi Makmur Mandiri Jaya, Andra Eka Wadi, mengatakan, hasil perikanan dari sejumlah pembudidaya di Desa Skipi sudah cukup menopang perekonomian masyarakat. “Sebelumnya, warga di sini hanya mengandalkan dari pertanian, perkebunan, dan penggalian batu secara tradisional dengan hasil yang tidak menentu,” kata Ketua Kelompok Tani Ikan (Pokdakan) Skipi Makmur Mandiri Jaya, Andra Eka Wadi.

Menurutnya, jumlah kolam ikan yang ada di Desa Skipi, Kecamatan Abung Tinggi, saat ini, lebih dari 100 hektar dengan hasil produksi mencapai lebih dari 4 ton/hari yang dipanen secara periodik. “Kalau untuk distribusinya, para pemborong dari Bandarlampung, Tulangbawang, Lamteng, Waykanan, sampai dengan Kabupaten Lampung Barat,” ujar Andra, seraya memyampaikan omset yang dihasilkan kisaran Rp.6 juta/kolam/triwulan. (ardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *