Bandar Lampung (SL)-Warga yang mendapatkan bantuan 10 kg Perkepala keluarga (KK) di Kota Bandar Lampung merasa sangat terbantu, pasalnya dalam kondisi ekonomi yang tak menentu ini bantuan dari berbagai pihak sangat mereka tunggu. Namun, sayangnya bantuan yang mereka terima juga di tempelkan stiker salah satu Bacalon wali kota Bandarlampung yakni Eva Dwiana, Kamis 9 April 2020.
Perihal ini membuat beberapa warga berkomentar terkait beras bantuan yang diberikan tersebut. TY warga kota Bandarlampung itu mengatakan bahwa, yang jadi persoalan bukan beras bantuannya, tapi kenapa harus ada embel-embel lain. Karena akan menimbulkan asumsi publik yang mengarah ke suatu maksud tertentu.
“Ya kalau berasnya gak masalah, tapi kenapa harus ada foto dan embel-embel lainnya, kalau mau memberikan bantuan ya berikan saja yang penting iklas gituloh, warga yang menerima juga enak, takutnya kan nanti timbul hal-hal lain dari orang lain yang melihatnya,” Ungkapnya.
Sementara itu, saat terkonfirmasi AP, salah seorang warga kota Bandarlampung yang menerima bantuan beras tersebut mengatakan bahwa benar kalau ia telah menerima bantuan beras tersebut. “Ia kemarin saya dapat bantuan itu, saya ga tau yang lain-lain, tau nya dapat dari Bu Eva Dwiana, ia benar kalau di beras tersebut juga ada stiker nya Ibu Eva Dwiana,” Kata dia.
Sebelumnya, Walikota Bandarlampung, Herman HN akan menyalurkan bantuan sekitar 400 ton beras kepada masyarakat. Hal tersebut mengingat akibat dampak penyebaran Covid-19 yang semakin masif menyebabkan perekonomian menjadi tidak stabil. Bantuan tersebut, nantinya akan diserahkan kepada masyarakat yang tidak bekerja dan tidak mampu.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandarlampung, Tole Dailani mengaku masih mendata penerima bantuan tersebut melalui 20 kecamatan se-Kota Bandarlampung. “Yang diutamakan orang yang terdampak Covid-19 dan yang tidak mampu,” katanya, Selasa 7 April 2020.
Menurutnya pembagian akan dilaksanakan dalam waktu dekat, pada April 2020, setelah menerima data dari camat setempat. Dia memperkirakan yang akan menerima sebanyak 80 ribuan jiwa. “Masing-masing per kepala keluarga menerima 5 kg,” ucapnya. (*/red)
Tinggalkan Balasan