Tanggamus (SL)-Seorang pengunjung wisata Teluk Kiluan, Indra Gunawan (25), warga Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak, tewas akibat serangan ikan nibung atau ikan Blue Marlin saat sedang menyelam sambil mencari ikan dengan cara menembak ikan, di perairan Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Rabu 8 Juli 2020, malam,
Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, Indra Gunawan bersama rekan-rekannya Maulana (32), Asmawi (39), Salamudin (22), Ubaidila (28), dan Ristama (32), datang ke Pekon Kiluan pukul 14.00 WIB. Lalu pukul 19.00 WIB, rombongan tersebut berangkat ke laut untuk mencari ikan dengan memanah dan menaiki perahu jukung.
Pada saat menyelam sekira pukul 23.30 WIB, korban memanggil saudaranya Asmawi dan mengeluhkan sakit pada dadanya. Lalu Asmawi menerangi tubuh korban dengan senter. Saat itu terlihat dada korban berdarah dan korban langsung pingsan. Lalu rekan-rekannya mengangkat korban ke perahu untuk pertolongan.
Korban sempat dibawa ke Bidan Desa Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan bernama Toiba, namun saat tiba di rumah bidan, korban sudah tidak tertolong. Kamis 9 Juli 2020, Pagi harinya sekitar pukul 7.30 WIB, jenazah korban dibawa pulang ke rumah orang tua korban di Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak, dan disiapkan untuk pemakaman. Sebelum jenazah dimandikan dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang di dampingi oleh Polisi Polsek Limau dan Polsek Cukuh Balak.
Kapolsek Limau AKP Oktafia Siagian mengatakan korban meninggal bernama Indra Gunawan (25), warga Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak. “Korban datang bersama enam rekan-rekannya untuk liburan dan mencari ikan dengan menyelam dan memanah. Korban sempat ditolong teman-temannya tapi akhirnya meninggal. Korban sudah dimakamkan pada Kamis 9 Juli 2020 siang.” kata Oktafia Siagian.
Menurut Kapolsek, dari keterangan teman teman korban, Maulana (32), Asmawi (39), Salamudin (22), Ubaidila (28), dan Ristama (32). Mereka sampai di Pekon Kiluan pukul 14.00 WIB. Lalu pukul 19.00 WIB, rombongan tersebut berangkat ke laut untuk mencari ikan dengan memanah dan menaiki perahu jukung.
“Pada saat menyelam sekira pukul 23.30 WIB, korban memanggil saudaranya Asmawi dan mengeluhkan sakit pada dadanya. Lalu Asmawi menerangi tubuh korban dengan senter. Saat itu terlihat dada korban berdarah dan korban langsung pingsan. Lalu rekan-rekannya mengangkat korban ke perahu untuk pertolongan,” katanya.
Sebelum jenazah dimandikan dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang di dampingi oleh Polisi Polsek Limau dan Polsek Cukuh Balak. Dan 11.20 WIB, jenazah dimakanan di TPU Pekon Tanjung Bertuah. Hasil pemeriksaan yang terdapat luka di daerah tulang selangka (clavicula) kanan tepat di tengah, berukuran 2 cm x 1,5 cm, dan dalam 4 cm dasar otot. Dan perdarahan masih aktif.
Sedangkan tanda lainnya ada lebam di tubuh bagian belakang dan kaku pada organ bagian atas. “Menurut keterangan dari teman korban, dugaan korban luka terkena cucut tulang kepala yang runcing ke depan, ikan nibung yang menabrak korban pada saat menyelam,” jelas Kapolsek.
Atas kejadian itu, kata Kapolsek, pihak orang tua korban menolak untuk dilakukan otopsi. “Orang tua korban minta supaya tidak diotopsi. Dan menerima dengan iklas jika korban murni kecelakaan, dan pihak korban tidak menuntut kepada teman-teman korban. Dan pernyataan itu sudah dikuatkan dengan surat tertulis,” katanya. (wisnu/red)
Tinggalkan Balasan