Lampung Utara (SL)-Di masa pandemi global virus Corona, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kotabumi, Lampung Utara, terapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan metode pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet, whatApps, dan sejenisnya.
Menurut keterangan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Kotabumi, Heri Supriyanto, S. Pd., jika dilihat dari sisi pendapatan ekonomi keluarga peserta didik, maka dapat dibagi tiga segmen bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode daring.
“Kami menilai, ada tiga segmen peserta didik yang dilihat dari tingkat pendapatan ekonomi keluarganya, yakni peserta didik yang secara ekonomi memiliki kemampuan dan fasilitas pendukung pembelajaran daring, segmen peserta didik yang memiliki keterbatasan secara teknis, serta segmen peserta didik yang sama sekali tidak mampu dan tidak memiliki fasilitas metode pembelajaran daring,” kata Heri Supriyanto, kepada sinarlampung.co, Selasa, 28 Juli 2020, di ruang kerjanya.
Dikatakan lebih lanjut, dalam hal mengatasi metode pembelajaran bagi tiga segmen peserta didik tersebut, pihaknya melayani dengan kebijakan agar masing-masing peserta didik tetap dapat menjalani KBM dengan optimal.
“Yah meski begitu, metode pembelajaran daring secara psikis hasilnya tidak semaksimal dengan metode KBM tatap muka secara langsung,” terangnya.
Heri Supriyanto juga menjelaskan, peserta didik yang secara ekonomi sama sekali tidak memiliki fasilitas penunjang pembelajaran daring, pihaknya memberlakukan kebijakan dengan ‘menguras habis’ buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah.
“Namun, kebijakan ini juga diberikan kepada seluruh peserta didik untuk diwajibkan meminjam pakai buku pembelajaran yang ada di perpustakaan sekolah,” paparnya.
Dalam hal pengambilan buku, lanjutnya, dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi kerumunan.
“Untuk tahun ajar 2020-2021, buku pembelajaran yang ada di perpustakaan sekolah mencukupi kebutuhan seluruh peserta didik. Meskipun belum 100 persen, dikarenakan ada beberapa buku pembelajaran yang belum tersedia,” imbuhnya.
Dalam sehari, lanjut Heri, dibagi tiga kelas yang mengambil buku dan dalam tiga session waktu, yakni dimulai pukul 08.00-10.00 WIB, dilanjutkan pada pukul 10.00-12.00 WIB, dan terakhir pada pukul 12.00-14.30 WIB.
Kondisi pembelajaran daring, kata Heri Supriyanto, juga dikeluhkan oleh para peserta didik. “Siswa merasa begitu merindukan KBM tatap muka secara langsung dan mereka rata-rata merasa jenuh belajar di rumah saja. Mereka sangat merindukan para dewan gurunya. Secara psikis, mereka membutuhkan penyegaran,” urainya.
Heri Supriyanto juga mengatakan, SMA Negeri 2 Kotabumi yang berada di Desa Sawojajar, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara, pada tahun ajar 2020/2021 memiliki jumlah peserta didik sebanyak 1.044 siswa dalam 30 rombongan belajar (rombel).
“SMA Negeri 2 Kotabumi ini ibarat miniaturnya Indonesia. Semua ada di sini, baik dari sisi agama yang dianut, suku, maupun ras tertentu. Dan mereka semua diberikan pembinaan yang sama tanpa ada pembedaan sama sekali,” jelasnya.
Untuk kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) yang berjumlah 27 kegiatan, lanjutnya, kegiatan secara fisik ditiadakan.
“Namun, melalui masing-masing pembina kegiatan ekskul tetap berjalan dengan metode daring yang mengedepankan pembinaan karakter, psikis, penguatan mental, dan peningkatan disiplin peserta didik,” tutup Kepsek SMA Negeri 2 Kotabumi, Heri Supriyanto, S. Pd., seraya menyampaikan SMA Negeri 2 Kotabumi mengedepankan visi Prestasi Uggul, Karakter Agamis, dan Berwawasan Global. (ardi)
Tinggalkan Balasan