Kematian Pemuda Ditebas Parang Nyaris Picu Bentrok Antar Desa, Rumah Pelaku Luded Dibakar

Nusa Tenggara Barat (SL)-Kematian seorang pemuda akibat ditebas parang temannya lain desa, nyaris picu bentrok antar Kampung. Satu rumah milik pelaku hangus di bakar massa. Polisi dan TNI bergerak menghalau masa dan meredam bentrokan. Kamis 30 Juli 2020, sekitar pukul 14.30 Wita.

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan awalnya Candra Irawan (27) pemuda Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, tewas dibacok Yadin (20) pemuda Desa Tangga Baru. Peristiwa pembacokan itu terjadi di halaman rumah H. Abidin di RT.02 RW.02, Dusun Tangga Baru, Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta sekitar pukul 14.30 Wita.

Sebelum kejadian, Candra bersama Syamsudin temannya bertamu ke rumah rekannya Bustan, anak H. Abidin di Desa Tangga Baru, tak jauh dari rumah pelaku. Saat Candra, Syamsudin, dan Bustam duduk di emperan rumah, tiba-tiba Yadin dengan membawa senjata tajam parang mendatangi mereka.

Yadin langsung menghardik Candra, dan menanyakan kenapa korban memberi tahu polisi soal masalah Handphone yang telah ditebus korban dari pelaku. Candra dan Yadin cekcok. Yadin lalu mencabut parang dan menyerang Candra, hingga mengenai kepala, betis, tangan dan dada korban.

Melihat kejadian itu Syamsudin sempat mendorong pelaku, namun pelaku mengacungkan parang dan menyerang Syamsudin. Syamsudin dan Candra sempat berlari menyelamatkan diri ke arah sawah di belang rumah lokasi kejadian.

Syamsudin berhasil lompat pagar, namun Candra yang mengalami luka serius tak sanggub berlari, dan roboh di sekitar pagar belakang rumah H. Abidin dan meninggal di tempat. Usai membacok korban, pelaku kemudian melarikan diri. Mayat korban kemudian dievakuasi warga ke rumah duka di Desa Waro.

Kabar kematian Candra cepat menyebar, dan menyulut emosi warga Desa Waro yang tak terima dengan kejadian pembunuhan tersebut. Entah siapa yang memulai warga Desa Waro berkerumun dan langsung melakukan aksi blokir jalan dengan batu dan kayu di desa setempat. Warga mendesak pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku.

Sekelompok warga Desa Waro yang tersulut emosi dengan pembunuhan tersebut merencanakan penyerangan ke Desa Tangga Baru. Namun saat itu Kapolsek Monta Iptu Takim dan personel Polsek Monta berupaya menghalau warga agar tidak melakukan penyerangan ke desa yang bertetangga itu. Namun warga tetap bersikeras melakukan penyerangan dan langsung berangkat menuju Desa Tangga Baru.

Untuk menghalau warga, tepat di ujung barat Desa Tangga Baru, Kapolsek Monta dan personel dibantu Kapolsek Parado Ipda Nazarudin dan Kasubsektor Wilamaci Aiptu Syahril bersama personel dan anggota TNI dari Koramil Monta melakukan upaya pencegahan agar massa dari Desa Waro tidak menyerang.

Tetapi karena jumlah massa lebih banyak tidak mampu dihalau, sehingga massa dari Desa Waro masuk ke Desa Tangga Baru dan membakar rumah panggung sembilan tiang milik orang tua pelaku yang berada di ujung barat Desa Tangga Baru. Saat massa menyerang orang tua pelaku sudah tidak berada di rumah.

Usai warga Desa Waro membakar rumah orang tua pelaku sempat terjadi ketegangan dan saling tantang antara warga Desa Waro dengan warga Desa Tangga Baru, namun situasi tersebut dapat diredam oleh pihak keamanan yang berada di lokasi. Kedua kelompok warga dapat dihalau dan kembali ke desa masing-masing.

Meski demikian warga Desa Waro tetap melakukan aksi blokir jalan yang kemudian dibuka oleh personel Polres Bima yang menuju Desa Tangga Baru, namun ditutup kembali oleh warga setelah mobil polisi lewat.

Pelaku Ditangkap

Meski sempat melarikan diri, berkat kerja cepat pihak kepolisian, akhirnya sekitar pukuk 17.00 Wita, Kamis sore  pelaku berhasil ditangkap Tim Puma Polres Bima dan personel kepolisian sektor Monta  di Dusun Tangga Baru, Desa Tangga Baru. Untuk menghindari aksi main hakim sendiri dan aksi balas dendam. Usai ditangkap pelaku langsung dievakuasi ke Polres Bima dengan menggunakan jalur laut menggunakan Boat dari Tangga Baru menuju jalur Kecamatan Langgudu.

Saat ini pelaku telah diamankan di Polres Bima untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Dan untuk menghindari aksi serangan susulan antara dua kelompok warga, saat ini pihak keamanan masih berjaga-jaga di perbatasan Desa Tangga Baru.

Kapolres Bima AKBP Gunawan Tri Hatmoyo menyampaikan, pelaku melakukan aksi pembacokan setelah bercekcok mulut dengan korban bernama Candra di sebuah rumah warga di Desa Tangga Baru. Pelaku mengeluarkan sebilah parang yang dibawanya dan membacok korban di bagian kepala, dada, tangan dan betis kanan.

Melihat kejadian tersebut, seorang saksi mendorong pelaku dan berusaha melerainya. Namun pelaku pun mengacungkan parang kepadanya. “Korban sempat melarikan diri sampai pagar belakang rumah, namun tak kuasa dan terjatuh hingga tewas di lokasi,” katanya.

Atas kematian korban, Kapolres beserta jajaran menyampaikan turut berduka cita, dan berharap seluruh keluarga yang ditinggalkan sabar menerima musibah ini.

Kapolres menjelaskan kepada warga, bahwa pelaku beserta barang bukti telah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. “Motifnya masih di dalami oleh penyidik Polres Bima,” katanya.

Kapolres mengimbau warga agar tetap menjaga kondusifitas di lingkungan masing-masing dan tidak melakukan aksi main hakim sendiri, serta menyerahkan kasus ini ditangani polisi secara transparan dan terbuka. “Untuk penanganan kasus ini serahkan pada kepolisian, dan jangan melakukan aksi yang merugikan diri dan orang lain,” harap Kapolres. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *