Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2020 akan Dilangsungkan secara Virtual

Kepulauan Riau (SL)-Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2020 yang seyogianya dilaksanakan pada 24-27 September mendatang, bertepatan dengan peringatan Milad ke-18 Provivsi Kepulauan Riau, harus dilaksanakan secara webinar (online).

Keputusan ini dibuat oleh pelaksana kegiatan FSIGB 2020 mengingat masih adanya kecemasan akibat pandemi global Covid-19 yang masih belum berakhir sehingga ada pembatasan kedatangan pihak lain dari luar Kepulauan Riau dan Tanjungpinang.

Hal ini disampaikan Penanggungjawab FSIGB 2020, Rida K Liamsi, bersama Husnizar Hood, melalui pesan whatApps dalam grup sastrawan Jazirah Lima, yang diterima sinarlampung.co, Selasa kemarin, 12 Agustus 2020.

“Panitia pelaksana FSIGB 2020 sudah melaksanakan rapat tentang pelaksanaan kegiatan dengan sejumlah keputusan yang telah ditetapkan,” urai Rida K Liamsi, bersama Husnizar Hood.

Meski demikian, FSIGB 2020 tetap dilaksanakan dengan sejumlah penyesuaian karena masih adanya pandemi Covid-19 dan berbagai ketentuan pemerintah tentang protokol kesehatan.

“Kegiatan yang tetap akan dilaksanakan adalah penerbitan antologi puisi bersama Jazirah Empat, Jazirah Lima, dan Jazirah Enam. Menerbitkan Jazirah Tujuh, berupa kumpulan makalah seminar sastera FSIGB dalam bentuk media online (e-book),” terangnya.

Ditambahkan, FSIGB 2020 juga menyelenggarakan acara pembukaan festival dalam bentuk opening seremony terbatas (hanya dihadiri maksimun 40 undangan, terutama peserta yang berasal dari Kepulauan Riau dan Tanjungpinang.

“Hal ini mengingat adanya protokol dan pembatasan kedatangan pihak lain dari luar Kepulauan Riau dan Tanjungpinang. Pembukaan festival akan dilakukan pada 24 September 2020 yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-18 Provinsi Kepulauan Riau,” imbuh Rida K. Liamsi, yang akrab disapa Datok Rida ini.

Selain itu juga akan diluncurkaan 100 buku puisi tunggal para penyair peserta yang lolos kurasi ke FSIGB 2020, diutamakan buku puisi yang terbit tahun 2020 sampai bulan September, secara simbolik.

“Untuk peluncuran 100 buku puisi tunggal para penyairnya tidak dihadirkan. Hanya buku/cover buku, yang peluncuran bukunya dilakukan bersamaan dengan pembukaan FSIGB 2020,” terang Datok Rida.

Selanjutnya, buku yang diluncurkan akan disumbangkan pada Perpustakaan Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang.

“Untuk kegiatan Seminar Sastra Internasional dengan tema ‘Tamadun Melayu dan Tradisi Kesusastraan’ akan dilaksanakan secara online (webinar) pada 25 September 2020, mulai pukul 10 pagi hingga selesai,” imbuhnya.

Dalam hal Penyerahan Anugerah Jembia Emas 2020, pada Seniman/budayawan pilihan Yayasan Jembia Emas, pelaksanaannya bersamaan dengan acara pembukaan FSIGB 2020.

Selain itu, FSIGB 2020 juga akan menyelenggarakan acara baca puisi secara online oleh para peserta yang lolos kurasi.

“Terdapat 297 penyair yang puisinya lolos kurasi. Untuk teknis pelaksanaannya sedang dirancang panitia pelaksana,” lanjut Datok Rida bersama Husnizar Hood.

FSIGB 2020 juga mengagendakan kegiatan ziarah budaya yang pelaksanaannya akan dilangsungkan secara virtual.

“Ziarah budaya tentang sejarah perlawanan Sultan Mahmud Melaka dalam melawan Portugis di Bintan dan akan disiarkan secara online,” papar Datok Rida K. Liamsi.

Dijelaskan lebih lanjut, semua peserta yang lolos kurasi akan mendapat kiriman sebuah buku kumpulan puisi bersama sesuai dengan antologi yang disertainya.

“Jika memungkinkan, panitia akan menyertakan sebuah T-Shirt FSIGB 2020 sebagai tandamata. Semua pengiriman akan dilakukan melalui jasa Kantor Pos Indonesia,” jelas Rida K. Liamsi.

Atas nama panitia pelaksana FSIGB 2020, Datok Rida bersama Husnizar Hood, juga menyampaikan pemintaan maaf atas adanya ketidaknyamanan tersebut. Dan berharap, di tahun yang akan datang, FSIGB dapat dilaksanakan kembali secara normal. (ardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *