Sinjai (SL)-Mertua Calon Pengantin asal Kabupaten Jeneponto menuju ke Kabupaten Bone tewas setelah mobil rombongan keluarga pengantin terjun ke jurang di Jalan Poros Batu Boddong, Dusun Jatie, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai-Bulukumba. Enam penumpang dikabarkan tewas, dua lainnya kritis setelah mobil Toyota Avanza Silver Nopol DD-1452-GJ menabrak pagar pembatas jalan lalu terjung ke Sungai dari ketinggian sekitar 30 meter, Sabtu 15 Agustus 2020 dini hari sekira pukul 02.00 Wita.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan rombongan mengendarai mobil pengantar pengantin itu berasal dari Desa Barayya, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Enam korban yang tewas diketahui para penumpang. Mereka Ali Sadikin, Napi, Sampara, Jamilah, Lu, and Lalang. Sementara dua korban selamat yakni, M Tahir (61) dan Kahimuddin (74).
Kecelakaan diduga akibat sopir mengantung. Mobil rombongan pengantin asal Kabupaten Jeneponto tersebut hendak menuju Kabupaten Bone untuk menghadiri resepsi pernikahan. Namun, saat perjalanan ke Bone, tiba-tiba mobil tersebut jatuh ke jurang sedalam 40 meter. Lokasi kecelakaan tepatnya di Jembatan Apareng, Desa Samaturue, Kabupaten Sinjai.
Salah seorang keluarga korban, Jalil, mengatakan, kecelakaan mobil pengantar pengantin dari Jeneponto ke Bone tersebut diduga karena sopir mengantuk. “Sepertinya sopir mengantuk sehingga mobil masuk ke jurang,” kata Jalil.
Kapolres Sinjai, AKBP Iwan Irmawan, membenarkan kecelakaan tersebut, menurunya rombongan mobil pengantin jenis Toyota Avanza warna silver dengan Nopol DD-1452-GJ asal Kabupaten Jeneponto, yang berpenumpang delapan orang terjun ke Sungai. “Akibat kecelakaan tersebut, 6 orang meninggal dunia diantaranya 4 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, serta 2 penumpang lainnya kritis,” ungkapnya.
Kapolres menerangkan, kecelakaan terjadi saat mobil tersebut bergerak dari arah selatan ke utara (arah Bulukumba ke Sinjai) dengan kecepatan tinggi dan saat penurunan, kemudian hilang kendali saat memasuki tikungan sehingga terjatuh ke jurang dengan kedalaman Kurang lebih 30 meter. “Kemungkinan pengemudinya atau sang sopir mengantuk sehingga mobilnya hilang kendali hingga jatuh dan terjun ke sungai,” katanya.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, enam orang meninggal di tempat, termasuk orang tua calon pengantin. Seluruh korban tewas sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Barayya, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Sementara polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.(Red)
Tinggalkan Balasan