Dua Hari Hilang Terseret Ombak Pantai Karang Jahe Limau Tanggamus Kakak Adik Sepupu Riski dan Agung Ditemukan

Tanggamus (SL)-Tenggelam dan hilang akibat terseret ombak saat main bola acara perpisahan di Pantai Karang Jahe Muara Dua Pekon Ketapang, Kecamatan Limau, sejak Sabtu 22 Agustus 2020,  dua remaja warga Pekon Suka Agung, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, Rizki Alamsyah (17) dan Agung Pamungkas (22), akhirnya ditemukan. Tim Basarnas menemukan keduanya dengan kondisi sudah meninggal di waktu dan tempat terpisah. Senin 24 Agustus 2020.

Jenazah Agung Pamungkas (22) berhasil ditemukan, Senin 24 Agustus 2020) sekitar pukul 08.47 Wib, oleh nelayan dan tim pencari saat menyisir perairan laut. Sementara jasad Rizky ditemukan lebih dulu pada hari Minggu, 24 Agustus 2020 sekira pukul 22.49 WIB, sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Tubuh korban yang mengapung di perairan pantai berhasil tersorot senter warga sukarelawan yang melakukan pencarian.

Keduanya terseret arus ombak saat sedang bermain bola di bibir Pantai Muara Dua, Pekon Ketapang pada Sabtu, 22 Agustus 2020 sekitar pukul 14.30 WIB. Agung yang merupakan sepupu korban berupaya menolong Rizky yang terseret ombak saat mengejar bola  yang terbawa ombak. Namun, arus yang begitu kuat tak mampu untuk dilawan sehingga keduanya turut terseret hingga ke tengah laut.

Kapolsek Limau AKP Oktaf Siagian mengatakan, sebelumnya Sabtu 24 Agustus 2020 sore, pihaknya mendapat informasi ada pengunjung wisata dipantai pekon ketapang yang tenggelam. Dia bersama anggota langsung turun ke lokasi. “Ada dua remaja atas nama Riski Alamsyah (17) dan Agung Pamungkas (22). Mereka berangkat bersama rombongan untuk merayakan perpisahan usai merayakan HUT kemerdekaan RI, dan memilih pantai ini tempat mereka merayakannya,” kata Oktaf Siagian.

Menurut Kapolsek, para korban tidak mandi karena sebelumnya sudah ada warga yang mengingatkan jangan mandi karena berbahaya. Lalu mereka bermain bola dibibir pantai, karena bolanya kecebur dilaut, salah satu dari mereka (Riski,red) mengejarnya, dan tertarik derasnya arus bawah laut, spontan temannya (Agung,red) menceburkan diri untuk menolong, “Namun dia juga ikut terseret arus laut dan menghilang,” kata Kapolsek,

Pencarian kemudian dilakukan dengan berkoordinasi dengan keluarga, Basarnas dan tim lain. bahkan Marhadi, sang penyelam warga setempat melakukan penyelaman mulai jam 14:30 Sabtu 22 Agustus 2020 belum berhasil menemukan korban karena kendalanya arus bawah lautnya sangat deras, ditambah juga air laut yang keruh gelombang laut tidak bersahabat.

“Atas dasar kemanusian kami tetap akan membantu melakukan penyelaman sampai keduanya ditemukan, kejadian tahun lalu setelah 24 jam ditemukan, satu ditemukan di dasar laut, dan satunya ditemukan mengambang,” katanya.

Basarnas Lampung bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polair, Basarnas, BPDB, Tagana, Polsek Limau dan sukarelawan melakukan pencarian para korban sejak Sabtu sore.

“Para korban berhasil ditemukan oleh nelayan dan tim gabungan ketika menyisir di permukaan pantai. Jenazah korban kedua kami temukan juga sudah dalam posisi terapung dipermukaan air,” kata Kapolsek.

Usai dievakuasi ke daratan oleh tim gabungan korban, korban langsung dibawa ke rumah duka atas permintaan keluarganya. “Keluarga korban meminta agar jenazah langsung dibawah ke rumah duka untuk dimakamkan di Pekon Suka Agung Kecamatan Bulok, Tangamus,” katanya.

Kapolsek juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang telah membantu melakukan pencarian sehingga seluruh korban berhasil ditemukan. “Terima kasih kepada seluruh tim baik TNI, Polair, Basarnas, BPDB, Tagana serta seluruh warga yang telah bersedia membantu melakukan penyisiran. Semoga apa yang kita laksanakan dapat menjadi amal ibadah,” katanya.

Kepada wartawan Rasdi orang tua Riski Alamsah mengatakan, anaknya pamitan untuk merayakan perpisahan bersama teman-teman sesama karang taruna, dia cuma pamit mau ke pantai kotaagung. “Sebelumnya saya sudah punya firasat gak enak, mata saya berkedip terus.“ Kata emaknya kamu mau nangis, setelah itu emaknya juga mengeluh sakit,” ucapnya lirih.

Sekitar pukul 15.00 kemarin, salah satu anaknya telpon mengatakan kalau Riski dan Abangnya Agung pamungkas tengelam dilaut Ketapang Limau. ”Saya langsung menghubungi keluarga mereka langsung kesini. Saya berharap anaknya bisa cepat ditemukan. Saya belum mau pulang sebelum anak saya ditemukan, saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu pencarian anak kami,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *