Pengganti Alm Edward Antony di Pilkada Way Kanan

Bandar Lampung (SL)-Pertahana Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya dipastikan hanya akan melawan kotak kosong. Pasalnya, Juprius yang dikabarkan telah mengantongi Partai Gerindra dengan 4 kursi belum cukup untuk menghantarkannya daftar di KPU setempat. Sementara itu, Adipati dipastikan melenggang dengan mengantongi dukungan Demokrat 11 kursi, Nasdem 5 Kursi, PAN 4 kursi, PDIP 4 Kursi, dan Golkar 3 kursi.

Bahkan Adipati juga telah mengantongi nama calon wakil pendamping dirinya pasca ditinggalkan almarhum Edward Antony. Sumber orang dekat Adipati menyebutkan Ali Rahman, mantan Kadis Pu Provinsi, mantan kadis PU Way Kanan dan kini masih menduduki jabatan eselon 2 di Way Kanan menjadi calon wabup pengganti almarhum Edwar Antoni di pilkada 9 Desember nanti.

“Insya allah ini pilihan terbaik untuk Pak Bupati (Adipati, red). Dan harapannya bisa bekerja sama dengan baik dengan Pak Bupati, seperti apa yang telah dibangun hubungan kerja sama yang baik dengan almarhum Pak Edward,” kata sumber dilangsir editor.com

Sumber ini juga menyebutkan, Ali Rahman juga mempuyai track record yang baik selama menjadi birokrat, baik ketika masih di tingkat provinsi maupun selama di Way Kanan. “Apalagi Pak Ali Rahman ini juga sudah lama ikut Pak Bupati, menjadi bawahannya sebagai Kadis di Waykanan. Artinya, Pak Bupati sudah tahu track record Pak Ali. Begitu pun Pak Ali, pasti sudah paham bagaimana kerja Pak Bupati. Insya allah keduanya akan berkerja sama dengan baik ke depannya,” tukasnya.

Terpisah, sumber di PAN menyebutkan, rekomendasi PAN untuk pilkada Waykanan akhirnya berlabuh ke tangan Adipati. Meskipun, kata dia, rekomendasi PAN sebelumnya dikabarkan akan jatuh ke pasangan Juprius-Rina. “Jadi setelah dilakukan pembahasan yang matang, akhirnya rekom PAN untuk pilkada Waykanan diberikan kepada Adipati,” katanya.

Dirinya mengaku konstelasi politik di Way Kanan cukup dinamis menjelang pilkada serentak Desember nanti. “Memang cukup sulit dalam menentukan rekomendasi untuk pilkada Way Kanan ini. kita sudah bolak-balik lakukan pembahasan. Namun pada akhirnya kita bulat mendukung Adipati,” tukasnya.

Sementara Juru bicara Tim Berani, Deni Ribowo mengatakan, Tim Kecil yang dibentuk untuk mencari wakil Adipati sudah menyampaikan dua nama sebagai calon wabup pengganti almarhum Edward. “Kita Tim Kecil baru selesai rapat dan hasilnya muncul dua nama yang sudah kita berikan ke Pak Adipati untuk dipilih  sebagai pendamping beliau pada pencalonannya,” kata Deni.

Anggota DPRD Provinsi Lampung ini mengatakan, kedua nama yang diajukan ke Raden Adipati Surya tersebut dari adalah orang asli Way Kanan berjenis kelamin laki-laki dan dari unsur birokrat. Kendati demikian, politisi Partai Demokrat ini enggan membeberkan siapa kedua nama tersebut.

“Ini bukan ranah saya menjawabnya. Biarlah Bapak Bupati yang secara resmi mengumumkan nama calon wakilnya, dari dua nama tersebut setelah tentunya berkoordinasi dengan partai koalisi pendukung,” tandasnya.

Dengan masuknya dua nama tersebut, maka memupus harapan keluarga Wakil Bupati yang berharap Adipati mengusung putri sulung Edward Antony.

Dalam  pernyataan resmi keluarga Almarhum Edward Antony yang diwakili oleh Muhammad Ikhlas Thamrin, SH  menyatakan ada 8 hal diantaranya merekomendasikan dr. Amelya Augusthina Ayusari M.Gizi .Sp GK (putri sulung bapak Edward Antony) sebagai calon wabup.

“Jika bapak Adipati menanyakan kepada kami tentang siapa calon pengganti papa, maka kami hanya merekomendasikan 1 nama yang kami yakini bisa meneruskan semangat dan kapasitas papa yakni dr. Amelya Augusthina Ayusari M.Gizi .Sp GK (putri sulung bapak Edward Antony), kami yakin dengan kapasitas dan kompetensinya bisa bersama sama membangun waykanan dengan kompetensinya,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Partai Amanat Nasional (PAN) secara nengejutkan mengubah peta politik di Pillkada Pesawaran dan Way Kanan. Petahana dua daerah ini dipaksa PAN tarung  melawan rival kuatnya yang nyaris tak bisa maju pilkada karna aksi borong parpol oleh petahana.

Hal itu dibuktikan dengan penyerahan rekomendasi PAN untuk pasangan Nasir – Naldi, kemarin. Meskipun rekomendasi PAN sebelumnya diberikan kepada pasangan Dendi – Marzuki. Dengan demikian, pasangan Nasir – Naldi dipastikan berlayar karena telah mengantongi 10 kursi, Nasdem dengan 5 kursi dan PAN juga 5 kursi. Keduanya pun saat ini tengah menunggu kepastian rekomendasi dari PDI Perjuangan.

Hal serupa juga terjadi di Way Kanan. PAN juga memaksa petahana Adipati – Edward untuk melawan rivalnya. PAN akhirnya memilih mendukung pasangan Juprius – Rina. Meskipun sebelumnya dikabarkan PAN bakal mendukung petahana di pilkada Waykanan.

Sumber di PAN menyebutkan, rekomendasi PAN jatuh ke pasangan Juprius – Rina. Setelah sebelumnya mendukung pasangan Adipati – Edward. Menurutnya, perubahan dukungan karena PAN ingin menciptakan pilkada yang demokratis. “Disana kan santer bakal lawan kotak kosong. Dan kader – kader PAN disana menginnginkan pilkada tidak melawan kotak kosong,” ujarnya, kemarin.

Selain itu, kata dia, berubahnya dukungan PAN juga karena ada pertimbangan lainnya. “Politik ini kan dinamis. Begitu juga dengan rekomendasi PAN, juga sangat dinamis. Dan ada pertimbangan lainnya sehingga kita putuskan untuk mendukung Juprius,” jelasnya. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *