Tulang Bawang (SL)-Diduga tidak terima dengan pemberitaan oknum pejabat Dinas Kesehatan Tulang Bawang ancam akan bunuh intimidasi dan sekap wartawan di Kantor Dinas Kesehatan mengunakan preman. Setidaknya ada dua wartawan yang mengalami hal tersebut. Namun, satu wartawan melakukan perlawanan, hingga hanya terjadi cekcok saling ancam dan saling tantang. Sementara satu wartawan sempat dipiting dan disekap di Ruangan Sekeratis Dinas.
Satu wartawan Junaidi Romli, Galangnusantara.id kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polres Tulang Bawang, dengan bukti laporan Polisi Nomor: STTLP/B-209/VIII/2020/LPG/RESTUBA. Kamis 27 Agustus 2020 malam.
Informasi sinarlampung.co menyebutkan, ancaman pertama di alami Albari wartawan rilislampung.id karena memberitakan soal insentif Covid-19 belum cair. Kamis 28 Agustus 2020, Albari mengunjungi Dinas Kesehatan Tulang Bawang untuk rapid test. Saat itu dia dilihat Sekertaris Dinas Kesehatan lalu dihampiri, sambil menyatakan menyatakn tidak suka dengan pemberitaan tersebut.
Albri kemudian menyatakan, jika tidak suka dengan pemberitaan itu, atau ada yang tidak tepat ata salah silah gunakan hak jawab atau hak koreksi. Namun justru Sekertaris menghardik sambil menyatakan dirinya tidak suka namanya disebut sebut dalam berita. Lalu Albri kemudian meninggalkan Kantor Dinas.
Tal lama berselang, Albri menerima telpon dari seseorang, dan memintanya datang kembali ke Dinas. Albari kemudian mendatangi pria itu, yang ternyata sudah bersama Sekertaris Dinas. Pria itu sempat mengancam Albari soal pemberitaan Sekertaris Dinas Tersebut. Namun, Albari yang memiliki prwaakab badan besar balik melawan, hingga membuat preman bayaran itu sempat ciut. Albari kemudian melaporkan hal yang dialaminya kepada Pimpinan Redaksinya, dan PWI Tulang Bawang.
Setelah itu, rupanya hal yang sama dialami Junaidi Romli, wartawan media online Galangnusantara.id. Dia yang juga menulis berita soal insentif covid-19 dengan judul “RSUD Menggala dan Dinkes Tuba Terkesan Lalai” juga di hubungi preman itu dan diminta datang menemui Sekertaris Dinas Kesehatan Tulang Bawang. Namun, saat tiba disana Junaidi Romli jutru diancam oleh oknum preman sewaan itu.
Kemudian di sekap dalam ruangan. Bahkan Junaidi sempat dicekik dan dipiting dari belakang. “Saya di panggil melalui via telepon oleh oknum preman dari dinas kesehatan (Dinkes) Tuba untuk bertemu. Setiba dirinya di Dinkes Tuba saya langsung masuk ke dalam ruangan Sekertaris Bu Lasmini bersama dengan oknum preman itu,” katanya..
“Saya datang sesuai dengan panggilan oleh oknum dari dinas kesehatan, tetapi saya tidak menduga bakal sampai di kurung bahkan sampai di bekap di ruangan. Kontan saja saya menjerit untuk meminta pertolongan dan mencari celah untuk lepas dari bekapan oknum preman,” katanya.
Junaidi Romli mengaku masih trauma serta ketakutan tersendiri akan bahaya yang mengancam dirinya serta keluarga. “Bagaimana saya tidak merasa khawatir akan keselamatan diri serta keluarga, mengingat pada saat kejadian oknum preman tersebut sempat mengancam akan membunuh saya. Dan saya sudah lapor Polisi,”,kata Junaidi Romli. (Red)
Tinggalkan Balasan