Makasar (SL)-Penembakan yang dilakukan oleh polisi terhadap warga terjadi di Jalan Barukang III, Kelurahan Patingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan. Penembakan itu terjadi pada Minggu (30/8) dini hari. Tiga warga tertebak Anjas (23) luka tembak dikepala, Iqbal (22) dan Amal Makruf (18) luka tembak di kaki.
Anjas meregang nyawa setelah menjalani perawatan kritis di RS Polri, Makassar, dengan mengalami luka tembak di bagian kepala. Dilangsir kumparan aksi penembakan oleh anggota polisi itu sempat terekam kamera CCTV milik warga.
Dalam video berdurasi 2 menit 44 detik, nampak jelas adanya warga terkapar setelah terkena tembakan polisi. Dalam keterangan CCTV, peristiwa penembakan itu terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.28 WITA. Terdengar beberapa kali bunyi tembakan senjata api.
Selain itu, beberapa orang dengan pakaian preman yang diduga polisi terlihat berlarian di sebuah lorong seluas sekitar satu meter. Polisi itu berlarian karena diduga sedang diserang dan dikejar oleh sejumlah warga.
Terdengar beberapa polisi berteriak menggunakan bahasa lokal. ‘Wee kembaliko, polisi ini bodoh. We polisi ini.’ Meski begitu warga terus berteriak dan melakukan perlawanan kepada polisi. Anggota polisi yang kalah jumlah kemudian mundur dengan menggunakan sepeda motor.
Anggota polisi itu terus didatangi warga. Karena terdesak, sekitar pukul 01.29 WITA, polisi mengeluarkan tembakan sebanyak tujuh kali. Pada pukul 01.30 WITA, nampak seorang warga diduga bernama Anjas langsung tergeletak bersimbah darah.
Setelah Anjas tergeletak, salah seorang polisi histeris dan meminta tolong. Meski Anjas sudah tak berdaya, masih terdengar beberapa kali suara tembakan. Sejumlah polisi yang sempat mundur kemudian kembali maju untuk mengevakuasi warga yang tertembak. Anjas dan dua korban lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Namun sayang, nyawa Anjas tidak bisa diselamatkan.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam, mengatakan penembakan itu bermula saat petugas dari Polsek Ujung Tanah melakukan proses penyelidikan terkait perkara pengeroyokan di Jalan Bolu, Barukang. Namun, saat di lokasi, kehadiran petugas tidak direspons baik oleh warga dan bahkan sempat diteriaki pencuri.
Menurut Kapolres saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. “Iya meninggal. Kami sementara ke sana koordinasi dengan rumah sakit untuk dibawa ke rumah korban,” kata Kadarislam, kepada wartawan Minggu 30 Agustus 2020 sore.
Insiden penembakan itu bermula saat seorang anggota polisi sedang melakukan penyelidikan kasus pengeroyokan menanyakan alamat kepada pemuda yang sedang minum-minuman keras. “Begitu mau tanya alamat terus anggota ditanya anggota apa bukan, tiba-tiba ada yang mukul dari belakang,” ujar Kadarislam.
Saat itu, sambungnya, petugas sempat menujukkan identitasnya kepada warga tersebut. Namun, karena ada yang memukul anggota polisi dari belakang, membuat situasi jadi memanas. Tak hanya itu, petugas juga diteriaki pencuri dan warga kemudian mengejarnya.
Karena merasa terpojok, polisi kemudian melakukan pembelaan dengan melepaskan tembakan peringatan. Dan Kadarislam mengaku belum bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden penembakan tersebut. Anggota polisi yang melakukan tembakan peringatan menggunakan peluru tajam. Cuma sekarang lagi mau cari kenapa bisa ada warga ketembak begitu. Dugaan sementara salah tembak. Iya (pakai) peluru tajam,” ungkapnya.
Enam Polisi Diperiksa
Setelah insiden tersebut, sebanyak enam polisi diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel. Keenam polisi itu berasal dari Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan Makassar. “Ada enam yang masih diperiksa di Propam,” katanya.
Menurutnya, bisa saja jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakan ini bertambah dan menjamin transparasi pemeriksaan terhadap polisi yang diduga terlibat dalam penembakan tiga warga tersebut. Apalagi keluarga korban saat ini keberatan atas peristiwa yang menimpa anaknya. “Korban sudah kami temui dan keluarganya. Kami tetap transparan kalau ada anggota yang salah itu tetap akan kami tindak,” ujarnya. (kum/kom/red/net)
Tinggalkan Balasan