Bandar Lampung (SL)-Kyai Batua Harimau Sumatera jantan yang lebih satu tahun tinggal di Lembaga Konervasi Taman Satwa Lembah Hijau, dijodohkn dengan Vidi, Harimau Sumatera betina asal Taman Wisata Taru Jurug Solo Zoo, Jawa Tengah. Vidi tiba di Lembah Hijau, Sabtu 12 September 2020 siang.
Kedatangan Vidi dukawal Polsus BKSDA Jawa Tengah, Pawang Harimau Yurug Zoo yng 15 tahun merawat Vidi, dan Tim. Vidi langsung di tempatkn kandang adaptasi tak bersebelahan dengan kyai Batua yang diselamatkan dari jeratan pemburu di TNBBS waktu lalu.
Kepala Seksi Wilayah III Lampung BKSDA Bengkulu, Hifzon Zawahiri, mengatakan pihaknya menerima harimau Sumatera di Lembah Hijau sebagai pengembangan konservasi. “Kehadiran Vidi ini diharapkan bisa mengembangbiakkan harimau Sumatera bersama Kyai Batua. Kalau di Solo, Vidi tidak bisa berkembang biak lagi, karena di sana dalam satu keturunan.,” kata Hifzon, usai serah terima didepan kandang Kyai Batua.
Untuk proses perkawinan, kata Hifzon, Kyai Batua dan Vidi masih memerlukan proses dan tahap-tahapan yang harus di lalui. “Tahapan mulai dari pemantauan kesehata, pendekatan dan lain-lainya. Nanti ahli ahli nya yang paham, ” kata Hifzon.
Agus Purwanto pengasuh Vidi menceritakan Vidi, lahir dengan tiga saudara, Vini Vidi, Viki, asli Harimau Sumatera, yang dikembangbiakan di Solo. “Vidi dubawa ke sini, Vini, di masih di Solo Zoo, dan Viki sudah meninggal. Tiga tiga perempuan. Dan saat ini terkendala dengan populasi karena mereka sedarah satu keturunan, tidak boleh inses, ” katanya.
Karen itulah, lanjut Agus pihaknya mencarikan jodoh untuk dipasangkan dengan hatimau betina itu. “Dalam mencari pasangannya pun tidak mudah juga. Kendala paling banyak prosesnya, khususnya saat pendekatan. Proses ini harimau belum tentu mau dikawinkan dan itu waktunya agak lama,” terang Agus.
Komisaris Utama Lembah Hijau, Irwan Nasution mengatakan proses pengembangbiakan menjadi tahap ketiga Kyai Batua, setelah setahun lalu dievakuasi dari konflik di Batu Ampar. Ditahap pertama pihaknya melakukan perawatan dilanjutkan dengan general ceckup.
“Sekarang masuk ke tahap ketiga. Kami bekerja sama dengan Taman Satwa Taru Jurug Solo yang memiliki dua betina. Mereka mengirimkan satu betinanya untuk dikawinkan dengan Kiai Batua. Kami akan melakukan pengamatan dan pendekatan sehingga bisa dilakukan perkawinan,” kata Irwan.
Menurut Irwan perkawinan ini menjadi darah segar yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas harimau Sumatera. “Mudah-mudahan bisa dikawinkan, karena kwsehatan Batua saat ini setelah dievakuasi sudah sehat, aktif, dan pola makannya pun bagus,” katanya. (red)
Tinggalkan Balasan