Lampung Selatan (SL)-Warga Desa Wono Dadi, Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan sempat di hebohkan kabar Kadesnya Juli, dan seorang RT bernama Poniman, dilaporkan seorang janda muda beranak satu, Dian Martha Sari, yang tinggal di Gang Jahe Desa Purwo Dadi Simpang, karena melakukan kekerasan fisik.
“Ya pak, saya telah memberikan kuasa kepada tiga orang pengacara di Bandar Lampung atas tindakan kekerasan terhadap saya. Juli dan Poniman adalah aparat Desa Wono Dadi. Mereka memaksa saya pulang katanya sih disuruh orang tua saya. Tapi caranya sangat kasar, saya di tarik tarik di paksa masuk ke mobil layaknya penculikan,” Diah kepada wartawan di Lampung Selatan.
Sementara, Juli, menyatakan bahwa Diah Martha Sari itu adalah tunangannya. “Dia itu pacar saya mas bahkan sudah saya lamar. Tapi sejak saya lamar Dian terkesan menghindari saya. Makanya saya cari tau di mana keberadaannya. Ternyata Dian menghindar dari saya bukan tidak beralasan,” kata Juli.
Rupanya lanjut Juli, dia menjalin hubungan juga dengan laki laki lain, yaitu seorang pengusaha kayu, panggilannya Ganden Panglong, “Meski sudah saya lamar ternyata Dian ini masih juga menjalin hubungan dengan lelaki lain di belakang saya,” ungkap Juli dengan nada kecewa.
Sementara kuasa hukum Dian, Jauhari SH.MH membenarkan bahwa dirinya mendapat surat kuasa Dari Dian, untuk melaporkan tindakan kekerasan yang di duga di lakukan oleh Juli dan Poniman terhadap kliennya. Pihaknya akan melaporkan Juli dan Poniman ke aparat Penegak Hukum.
“Ya saya akan melaporkan kedua pelaku kekerasan terhadap klien saya ke Polresta. Karena Locus Delectinya di wilayah kota Bandar Lampung. Menurut analisa sementara, kedua telah melakukan kekerasan. Dan unsurnya sudah terpenuhi, mulai dari terjadinya peristiwa itu dan di perkuat dengan bukti visum,” katanya.
Informasi lain, warga sekitar Desa Wono Dadi mengaku sebenar tidak mau peduli dengan urusan itu, namun karena banyak warga terutama emak emak yang mulai risih dengan ulah wanita itu. “Alah mas kami ga mau open saja dengan urusan orang lain. Sebenarnya ibuk ibuk dah resah melihat tingkah laku janda itu yang suka gonta ganti pasangan. Bahkan ada yang bilang kalau dia itu istilah sekarang “Open Bo”. Desa kami sudah kotor dan tercemar oleh kelakuan perempuan itu mas,” kata seorang warga. (Red)
Tinggalkan Balasan