Kematian Dua Warga di Bumi Ilir Anak Tuha Polres Lampung Tengah Apel Siaga Puluhan Pelaku yang Terlibat Dalam Pengejaran

Lampung Tengah (SL)-Polisi masih menyelidiki kasus keributan lahan di Kampung Bumi Ilir, Kecamatan Anak Tuha, yang menewaskan Rahman (55) dan Edison (40). Petugas Brimob juga di siagakan di lokasi kejadian, dan rumah korban. Polres Lampung tengah juga menggelar apel siaga, Jumat 15 Januari 2021 malam. Polisi memburu setidaknya 60-an warga Kecamatan Anak Tuha yang diduga terlibat dalam kasus itu.

Baca: Terlibat Perkelahian Dua Warga Beda Kampung Tewas Mengenaskan di Lampung Tengah

Bentrok akibat klaim lahan singkong itu menyebabkan dua warga Rahman (55) dan Edison (40) tewas, satu warga luka tembak Yulianto (32), warga Desa Negara Bumi Ilir dalam kondisi kritis masi di rawat di RSUD Abdoel Moeloek. Informasi sinarlampung.co di lokasi kejadian menyebutkan pengeroyokan ini berawal dari perjanjian dua pihak yang hendak bertemu di lokasi untuk membahas sengketa tanah.

Siang itu, Rahman (55) dan Edison (40) mendatangi lahan yang menjadi sengketa di Kampung Bumi Ilir, Kamis 14 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB. Di sana, keduanya bertemu sejumlah warga asal Kampung Bumi Ilir yang juga mengklaim sebagai pemilik lahan.

Namun pembahasan kedua kelompok itu justru memanas. Dua korban meninggal akibat tebasan senjata tajam. Sebelum meninggal salah satu korban sempat menembak salah satu warga lainya saat cekcok. “Keduanya bertemu dengan warga Bumi Ilir yang juga mengklaim lahan itu, dan mereka ribut,” kata warga tak jauh dari lokasi kejadian.

Selang beberapa menit, kedua belah pihak terlibat cekcok yang berujung perkelahian. Sempat terdengar tembakan, dan kemudian Rahman (55) dan Edison (40) sempat melarikan diri, dan dikejar oleh puluhan orang bersenjata tajam.

Naas, Rahman (55) tersungkur dengan puluhan luka di punggung, leher belakang, hingga kepala, dan terkapar di tengah jalan. Sementara Edison terhalang kereta melintas, sehingga terkapar tak jauh dari rel dengan kondisi luka parah di bagai leher, perut, dan punggung.

Warga sekitar kejadian sempat melihat peristiwa tersebut, Mereka melihat korban berlarian dikejar puluhan orang bersenjata tajam. “Sempat lihat ada ada satu orang yang dikejar puluhan orang mengacungkan senjata tajam golok dan parang. Setiba di rel kereta, satu korban tertahan karena ada kereta yang melintas, dan langsung menjadi bulan-bulanan senjata tajam,” katanya.

Setelahnya korban terkapar, puluhan orang yang mengeroyok korban langsung kabur. Mereka meninggalkan korban yang bersimbah darah di lokasi kejadian. Dan peristiwa itu mengundang perhatian warga sekitar, yang kemudian beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Andriyanto Sunggoro mengatakan bentrok kedua kelompok Bumi Ilir dan Bumi Aji terjadi karena klaim dan mengklaim lahan. Keributan pecah karena tidak ada yang mengalah, padahal lahan yang diperebutkan milik Pemerintah.

“Iya terjadi pertikaian dua kelompok kecil warga, bukan antar-kampung. Pertikaian ini menyebabkan dua warga meninggal dunia dan satu mengalami luka berat. Kasus sudah kita tangani. Soal lahannya kita akan kordinasikan dengan Pemda Lampung Tengah,” kata Popon Ardianto Sunggoro, Jumat.

Menurut Popon, salah satu korban menembak warga di lokasi kejadian, sehingga warga lain terpancing dan mengeroyok korban, hingga dua orang tewas “Iya nanti akan kita komunikasikan dengan Pemkab Lampung Tengah terkait tanah tersebut,” katanya.

Perkara ini, tengah di tangani Satreskrim Polres Lampung Tengah yang dibantu Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung. “Polres di-backup opsnal (Polda) sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran, jadi ini pengeroyokan. Informasi dari Polres, pemicunya masalah sengketa lahan,” kata Dirreskrimum Polda Lampung Kombespol Muslimin Ahmad,

Kompi Brimob Siaga dan Patroli

Pasca dugaan perkelahian yang menewaskan dua warga di Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, Regu Patroli Batalyon B Pelopor gabungan Personel Kompi 1B dan 4B Pelopor melaksakan Patroli di Desa Negara Bumi Ilir Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah. Kamis 14 Januari 2020.

Komandan Batalyon B Pelopor, Kompol Zaini Dahlan, mengatakan pihaknya menerima permintaan untuk memback up Polres Lampung Tenggah akibat konflik antar warga akibat memperebutkan lahan singkong di Desa Negara Bumi Ilir.

Dikhawatirkan konflik meluas Danyon B Pelopor langsung memerintahkan Regu Patroli Quick wins yang dipimpin Brigadir Polisi Kepala Ahmad Taufik untuk meluncur ke TKP. Selain mengerahkan regu Patroli Quick Wins Danyon B Pelopor juga memberangkatkan 1 Ssk Pasukan Yon B Pelopor untuk memback up Polres Lampung Tengah, dipimpin Komandan Kompi 1B Pelopor Iptu Julianto Wisnu. (irsyan/jun/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *