Sempat Meletus Kembali Sabtu, Kini Semeru Berangsur Normal

Lumajang (SL)-Gunung Semeru kembali meletus, Sabtu 16 Januari 2021, pukul 17.48 WIB. Letusan berlangsung hingga malam hari, Gunung api yang berlokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini meluncurkan awan panas dengan jarak luncur sekitar 4,5 kilometer (km).

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, sampai saat ini, Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas. Titik awan panas ini terutama di sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan.  “Sore ini, jam 17.24 Gunung Semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam cuitan di akun Twitter-nya, Sabtu.

Sementara kini kondisi Gunung Semeru berangsur nornal. Kepala Seksi (Kasi) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Satriyo Nur Seno memastikan kondisi Gunung Semeru mulai berangsur normal.

Beberapa warga yang kemarin mulai mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. “Sekarang di kawasan lereng Gunung Semeru sudah landai dan sudah tidak ada lagi yang mengungsi. Warga pengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing,” ujar Satriyo, Senin 18 Januari 2021.

Satriyo mengungkapkan, agar warga tetap waspada terhadap kemungkinan potensi erupsi susulan Gunung Semeru. Mengingat laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) status Gunung Semeru masih berada di level II waspada.

BPBD Jatim, lanjut Satriyo, telah menarik personel atau petugas dari lereng Semeru. Saat ini tim  mulai digeser ke Kabupaten Jember untuk membantu penanganan banjir yang sempat menggenangi dua kecamatan. “Tapi TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Lumajang masih di sana (lereng Semeru), untuk provinsi tadi malam kami geser ke Jember,” ucapnya.

Sebelumnya, Plt Kalaska BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi sempat mengimbau warga supaya tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

“Kami juga meminta warga tidak panik, namun tetap waspada terhadap awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Warga juga harus waspada jika terjadi gejala erupsi susulan,” kata dia.

BPBD Jatim juga melarang warga mendekati area terdampak material awan panas. Karena suhu di sekitaran sana masih tinggi. Yanuar menambahkan, perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. (net/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *