Dinkes Tanggamus Minta Warga Tak Minum Langsung Air Sumur Tiban

Tanggamus (SL)-Dinas Kesehatan Tanggamus meminta masyarakat tidak meminum langsung air dari sumur tiban yang ada di Pekon Sudimoro bangun Kecamatan Semaka, Tanggamus. (08/02/21).

 Hal itu dikatakan Wahyu Widayati, Kabid Kesehatan Masyarakat, hal itu sebagai antisipasi jika air tersebut berbahaya. Air bisa dikonsumsi setelah keluarnya hasil uji laboratorium di Labolatorium Kesehatan Daerah.

“Hasil uji lab keluar sekitar tujuh hari setelah sampel dikirimkan. Jadi paling tidak pekan depan hasil itu bisa diketahui,” ujar Wahyu, mewakili Kadiskes Tanggamus Taufik Hidayat, Senin 08 Februari 2021.

Menurutnya, jika ingin memanfaatkan air dari sumur tersebut sementara ini untuk dibasuh saja. Jangan dulu dikonsumsi terlebih jika minum langsung. Sebab dikhawatirkan ada zat-zat berbahaya.

“Kalau secara fisik, airnya jernih, tidak berbau, tidak berasa. Jadi di labolatorium akan diteliti secara biologis dan kimiawi,” terang Wahyu.

Ia mengaku, secara lokasi titik sumur, tempatnya jauh dari tempat yang tercemar. Itu hasil pengamatan sekeliling rumah Sunadi dan lingkungan sekitar tidak ada tempat pembuangan limbah.

“Di sekitar sumur tidak ada tempat pencemaran, kebetulan Pekon Sudimoro juga sudah berstatus Desa ODF. Kami juga mengambil sampelnya memakai prosedur, supaya sampel tidak tercemar,” terang Wahyu.

Ia mengaku, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan camat, kepolisian, Babinsa, puskesmas setempat agar masyarakat yang mengantre meminta air supaya patuhi protokol kesehatan.

“Kami juga sudah perintahkan Puskesmas Sudimoro untuk menerima laporan jika ada keluhan yang diadukan masyarakat setelah gunakan air tersebut. Masyarakat juga laporkan keluhan jika ada,” ujar Wahyu.

Ia mengaku, pihaknya mengimbau semua itu demi memberi perlindungan kepada masyarakat. Kebetulan di sana juga sama-sama semuanya ingin yang baik, ada manfaatnya dan aman.

Terkait khasiat air tersebut, Wahyu mengaku, Diskes Tanggamus hanya membuktikan kualitas air saja. Di luar itu adalah sugesti dan perlu penelitian ilmiah lebih lanjut.

“Kalau dari kami, jika nantinya hasil lab kualitas airnya aman dan baik, maka itu bisa dijadikan sumber air bersih. Kebetulan di sana air sumur warganya agak keruh. Lebih dari itu, hanya sugesti,” terang Wahyu. (Hardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *