Bandar Lampung (SL)-Forum Wartawab Bidang Hukum (Forwakum) Lampung meminta penegak hukum Polda Lampung dan kejati Lampung tidak tinggal diam untuk mengusut dugaan korupsi proyek pembangunan Lapangan baseball yang terletak di Kampus Instititut Teknologi Nusantara (Itera).
Baca: Proyek Lapangan Base Ball Itera Rp4 Miliar Asal Jadi, Gamapela Desak Penegak Hukum Turun
“Kita dukung dan meminta Penegak hukum dalam hal ini Kejati Lampung dan Polda turun melakukan penyelidikan dugaan kasus korupsi proyek lapangan baseball di dinas pemuda dan olahraga Provinsi Lampung tahun 2020 yang menelan anggaran sekitar Rp 4 miliar,” kata Ketua Forwakum Aan Ansori kepada wartawan, Senin 8 Februari 2021.
Pasalnya kata dia, kasus dugaan korupsi terhadap pembangunan lapangan baseball yang menjadi temuan gamapela sudah jelas dan terang tinggal bagaimana penegak hukum mau tidak untuk mengusutnya. “Penegak hukum harus turun, jangan biarkan pelanggaran didepan mata, karena ini bisa menjadi preseden buruk, karena dugaan pelanggarannnya sebagian sudah dibeber gamapela,” urainya.
Aan Ansori juga meminta Gamapela tak gentar untuk segera melapor ke Polda dan kejati terkait dugaan pelanggaran tersebut. “Kita dukung gamapela untuk segera melapor, dan kami akan kawal agar penyelidikan berjalan sesuai dengan ketentuan hukum,” pungkasnya.
Diketahui Gerakan Masyarakat Pemantau Pembangunan Lampung (Gamapela) membongkar dugaan praktik korupsi atas pembangunan base ball anggaran 2020 senilai Rp 4 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung. Dalam pembangunan tersebut Gamapela menemukan indikasi penyimpangan dan pembagunan tidak sesuai spek, serta molor dari waktu yang sudah ditetapkan.
Diantara temuan tersebut yakni pembangunan pagar yang seharusnya dibangun dengan tinggi 2 meter. Kenyatannya sebagian hanya dibangun 1,5 meter. Siring yang dalam spek diplsester dengan ketebalan 2 cm namun fakta dilpangan seluruh siring tidak diplseter.
Belum lagi sarana prasana pendukung seperti gedung toilet tribun penonton yang belum ada termasuk jalan menunu lapangan base ball yang kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga pembangunan terkesan memboroskan anggaran.
Untuk itu Toni Bakri memastikan berencana melaporkan dugaan korupsi pembangunan lapangan base ball yang dikerjakan oleh PT Genta Bangun Nusantara ke penegak hukum, sambil meminta BPK bekerja profesional. “Ini patut diduga secara jelas ada korupsi, selain bangunan belum selesai, spek tidak sesuai kontrak, dana juga sudah dicarikan (PHO) padahal kerjaan belum rampung 100 persen, dan perencanannya tidak matang,” tegasnya
Sebelumnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Muhammad Iqbal mengajui ada perubahaan spek proyek lapangan base bal karena ada perubahan addendum kontrak kerja. “Ada perubahan dalam Adendum dalam kontrak, itu berubah karena faktor alam. Kita sebnarnya sudah bekerja benar,” katanya kepada awak media.
Iqbal mengakui terkait siring yang tidak diplester akan disampaikan kepada rekanan PT Genta Bangun Nusantara. “Kalau gak dipleseter nanti kita sampaikan ke pemborongnya biar diplester,” tambah Iqbal yang juga Kasubbag Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Lampung.
Sementara Sekretaris Dinas Pemuda dan olahraga Provinsi Lampung Meladi yang menjadi penanggungjawab kegiataan dikonfirmasi wartawan via ponselnya tidak merespon. Berkali kali dihubungi tidak bersedia mengangkat. (Red)
Tinggalkan Balasan