Pesawaran (SL)-Pembangunan jalan rabat beton di Desa Gunung Sari Kecamatan Waykhilau, Kabupaten Pesawaran, yang dikerjakan melalui anggaran Dana Desa (DD) tahun 2019 yang menelan dana sebesar 58 juta rupiah, diduga asal jadi. Pasalnya, sebagian jalan rabat beton tepatnya di Dusun Dua, dan Dusun Tiga sudah banyak yang rusak.
Rabat Beton yang di anggarkan 58.000.000,tersebut kini sudah mengelupas semua.Kamis-4-Maret-2021.
Suseno, dan warga masyarakat desa Gunung Sari, diantaranya. H, Jangi, Sukarno, Ruddin menduga pembangunan rabat beton di desa tersebut banyak kejanggalan dan tidak adanya transparansi.
“Jalan tersebut baru bebrapa bulan selesai pengerjaannya namun sudah mengalami kerusakan. Hal ini jelas membuktikan bahwa pekerjaan pembangunan jalan rabat beton itu asal jadi dan terkesan amburadul,” Suseno.
Sebagai masyarakat di desa Gunung Sari, dirinya merasa sangat kecewa dengan kondisi pembangunan di desa itu. Terlebih, di lokasi pembangunan tidak dipasang papan informasi baik mengenai besaran anggaran dan sebagainya, sehingga spekulasi masyarakat mengenai tidak transparannya pekerjaan itu memiliki dasar.
Ditambahkannya, selain sudah banyak yang rusak, pembangunan jalan rabat beton itu juga diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), seperti tidak menggunakan batu split
Dikatakannya, pembangunan rabat beton di di dusun 2 dan dusun 3 itu juga sudah pernah melaporkan beberapa aitem yang di duga fiktif dan asal-asalan tersebut ke pihak inspektorat kabupaten Pesawaran.
Masyarakat meminta agar Inspektorat Kabupaten Pesawaran mengaudit Dana Desa Gunung Sari yang diduga banyak penyelewenganya.
“Tapi pada waktu itu sudah beberapa kali kami masyarakat datang melaporkan ke kantor inspektorat,Pesawaran tapi tidak pernah ada yang mengubris, kata yang jaga Kepala inspektorat sedang Dinas luar iya mas seno nanti kalau kepala inspektorat ada mas kami gubungi,” ujar Suseso menirukan penjaga kantor Inspektorat.
Hinga saat ini, lanjutnya, belum pernah ada yang memberikan kabar ataupun menindaklanjuti persoalan itu dan melakukan pengecekan langsung pembangunan jalan rabat beton dan beberapa aitem yang diduga fiktif itu.
“Kami sebagai masyarakat tentu ingin pembangunan di Desa ini bisa maksimal serta berkualitas karena untuk kepentingan masyarakat, dan juga perangkat Desa bisa lebih transparan dalam penggunaan anggaran terutama yang bersumber dari DD itu,” jelasnya.
Saat hendak dikonfirmasi, kepala desa Gunung Sari Haytul Haqi tidak berada di ruang kerjanya.
Salah satu Kepala Dusun yang ditemui oleh awak media dikantor desa setempat mengatakan, terkait dengan pekerjaan rabat beton yang di keluhkan oleh masyarakat tersebut, baik di dusun Dua dan dusun Tiga itu menggunakan batu split namun tidak banyak.
“Batas ukuranya memang tidak sesuai dengan aturan dari takaran pasir semen dan batu seplit yang seharusnya hanya buat satu meter itu di jadikan 4 meter gitu mas, sebenarnya pake batu seplitnya tapi tidak sesuai aturan, karna pada saat itu yang mengerjakan pun bukan warga yang ada di dusun itu mas,” kata dia yang enggan disebutkan identitasnya.
Dirinya juga mengeluhkan sikap arogansi Kepala Desa Gunung Sari dan tidak ingin mendengarkan masukan dari aparatur pekon dan masyarakat setempat.(Udin)
Tinggalkan Balasan