Bandar Lampung (SL)-Pesawat Garuda Indonesia PK-GMX yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, harus tiga kali berputar di udara sebelum diizinkan mendarat, di Bandara Raden Intan II Kamis 18 Maret 2021.
Pesawat Boeing 737-8U3 ini memasuki wilayah angkasa Bandar Lampung pukul 06.45. Sementara operasional Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, sejak masa pandemi Covid-19 tak lagi senormal sebelum pandemi operasionalnya dibatas mulai buka pukul 07.00 WIB dan tutup pukul 19.00 WIB.
Pesawat Garuda yang tiba perdana itu harus rela berputar-putar di angkasa Lampung sebelum diizinkan mendarat. Sementara biasanya Bandara ini buka pukul 04.30 WIB untuk melayani penerbangan perdana menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06.00 WIB dan tutup hingga pesawat terakhir landing (mendarat).
Pihak AirNav belum mengizinkan mendarat, karena Bandara Radin Inten II baru buka pukul 07.00 WIB. Pesawat kemudian berputar di atas Tarahan, Lampung Selatan. Pesawat terus berputar sebanyak tiga kali hingga pukul 06.58 WIB. Setelah pukul 07.01 WIB pesawat baru boleh kembali ke jalur semula untuk bersiap mendarat di Bandara Radin Inten II.
“Itu karena pesawat berangkat lebih cepat dan tidak ada pemberitahuan ke pihak Airnav. Sedangkan bandara mulai operasi pukul 07.00. Pesawat mau landing pukul 06.45. Maka belum diizinkan landing,” kata Robby dari pihak AirNav Lampung, dilangsir Lampungpro.co, sesaat sebelum pesawat mendarat.
Menurut Robby, bagi Garuda sudah biasa datang lebih cepat, karena dari Bandara Soekarno-Hatta harus segera terbang. “Sejak satu tahun ini, operasional Bandara mulai jam 07.00 pagi hingga 19.00 WIB,” kata Jeffry.Kepala Cabang AirNav Lampung, Jeffri Bagus Bahtiar, mengatakan berputarnya pesawat karena prosedur pendaratan VOR Approach. “Ini prosedur pendaratan normal agar pendaratan bisa lebih presisi, tujuan lebih untuk safety,” kata Jeffry. (red)
Tinggalkan Balasan