Bandar Lampung (SL)-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan berbagai keberhasilan pembangunan di Provinsi Lampung masa kepemimpinan dirinya, dalam rapat paripurna istimewa HUT Lampung ke-57 di Gedung DPRD setempat, Kamis 18 Maret 2021.
Baca: Indek Pembangunan Manusia dan Harapan Hidup Masyarakat Lampung Terendah di Sumatera
Baca: Komisi II Sebut Pernyataan Gubernur Lampung Soal Harga Singkong Kaya “Ayam Sayur”
Dengan dasar data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Arinal menyebut produksi padi di Lampung sebesar 2,65 juta ton gabah kering giling (GKG) atau peningkatan hingga 22 persen dibanding produksi padi tahun 2019 dan menempati peringkat enam secara nasional.
“Tren peningkatan produksi padi ini terus berlanjut di tahun 2021, pada periode Januari April 2021. Berdasarkan angka sementara BPS Lampung produksi padi meningkat 66 persen dibanding periode yang sama tahun 2020,” beber Arinal saat memberikan sambutan.
Pencapaian tersebut kata Arinla, membuat Lampung sebagai lima besar produsen beras nasional. Sekaligus membuktikan bahwa provinsi ini mampu menjadi lokomotif pembangunan pertanian nasional. “Selain sektor pertanian, juga telah banyak menorehkan capaian kemajuan pembangunan. Capaian ditunjukkan melalui indikator makro pembangunan, antara lain pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 mengalami kontraksi minus 1,67 persen,” ujar Arinal.
Selain itu, lanjut Arinal, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung di wilayah Sumatera terbesar keempat yaitu sebesar 10,52 persen. Terkait masalah pengangguran, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2020 sebesar 4,67 persen. TPT Lampung merupakan terendah kedua di wilayah Sumatera dan ke-11 nasional.
Arinal juga menyebut gini rasio Lampung per September 2020 berada di 0,320 sedikit membaik dari kondisi September 2019 sebesar 0,331. Indeks Gini Lampung berada pada peringkat ke-8 dan lebih baik dari capaian nasional sebesar 0,385. “Pembangunan kualitas sumber daya manusia menunjukkan tren membaik. Ditunjukkan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,9 persen per tahun atau rata-rata pertumbuhan tertinggi se-Sumatera,” katanya.
Namun demikian, kata Arinal, saat ini angka IPM Lampung masih relatif rendah yaitu sebesar 69,69. “Hal tersebut memberikan gambaran keberhasilan pembangunan yang kita laksanakan. Namun, kita masih akan menghadapi tantangan yang cukup berat terutama dalam upaya pemulihan ekonomi daerah di tengah kondisi global yang meredup dan juga mengurangi tingkat kemiskinan,” jelasnya.
Selain pencapaian di atas, Arinal juga menyampaikan beberapa program unggulan Pemprov Lampung bersinergi pemerintah pusat. Di antaranya program kartu petani berjaya, nelayan berjaya, smart village, desa berjaya, pengembangan destinasi wisata unggulan, desa wisata, Lampung kaya festival, dan kawasan wisata terintegrasi di Bakauheni.
Beberapa proyek strategis nasional yakni pengembangan Bandara Radin Inten II, Pekon Serai/Taufik Kiemas dan Gatot Subroto, pembangunan stasiun kereta api bandara, sky bridge, jalan tol khusus menuju Pelabuhan Panjang (ruas Lematang-Pelabuhan Panjang), shortcut Tegineneng -Tarahan, dan double track batas Sumsel Cempaka-Rejosari.
“Saya yakin dan percaya, program-program unggulan tersebut dapat berjalan dengan baik, manakala kita semua bersama-sama, saling bahu-membahu mendukung dan melaksanakan program pembangunan tersebut sesuai bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing,” katanya. (red/*)
Tinggalkan Balasan