Reskrim Polres Mesuji Reaksi Cepat Kasus Dugaan Penyekapan Oleh Perusahaan di Mesuji

Mesuji (SL)-Team Tekab 308 Polres Mesuji bersama Kapolsek Tanjung raya dan jajaran melakukan evakuasi terhadap keluarga Tumino yang santer di kabarnya di sekap oleh perusahaan PT Sumber Indah Perkasa (SIP), Jumat 19 Maret 202. Mereka kemudian dibawa ke Mapolres Mesuji untuk di mintai keterangan.

Baca: PT Sumber Indah Perkasa Perlakukan Nurhidayati Bersama Kedua Anaknya Bak Burung Didalam Sangkar

Kasat Reskrim Iptu Riki Nopariansyah mewakili Kapolres Mesuji AKBP Alim, mengatakan bahwasannya Team Tekab 308 Polres Mesuji bersama anggota Polsek Tanjung Raya telah melakukan evakuasi kepada keluarga Tumino terkait pemberitaan media yang mengatakan adanya dugaan penyekapan kepada istri dan anaknya, sekira pukul 10.30 Wib.

“Setelah melakukan evakuasi mereka di bawa ke Mapolres mesuji untuk di mintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut dan mendalami terkait hal tersebut, kemudian akan memanggil saksi saksi yang berkaitan dengan permasalahan tersebut,” kata Riki Nopariansyah.

Setelah di lakukan pemeriksaan, kata Riki, Tumino dan keluarga akan di kembalikan kepada pihak desa serta di titipkan di kediaman kepala Desa Brabasan Karsun, “Tentunya dengan persyaratan persyaratan, guna menjamin Tumino untuk tidak melarikan diri dari tanggung jawab,” kata Riki.

Sementara Manager Perusahaan, yang juga dimintai keterangan di Polres Mesuji, enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Saat keluar dari ruang pemeriksan mereka langsung menuju kendaraannya.

Sebelumnya di beritakan Nurhidayati (40) warga Asal Kalimantan Selatan, dan kedua anaknya, yang bekerja di perusahaan Sumber Indah Perkasa (SIP), di Desa Brabasan kecamatan Tanjung Raya kabupaten Mesuji. yang tidak bisa melakukan aktifitas diluar lokasi perkantoran.

Kondisi mereka sangat menyedihkan, pasalnya perusahaan menahan mereka, bila mereka ingin keluar dari lokasi di wajibkan izin dan keluar masuk harus di foto seolah-olah sudah seperti tahanan. Tempat yang saat ini mereka tinggali ada tempat tidur dan tikar di ruang tamu, dan saluran air yang mengarah ke Mes di putus. “Kami harus ke sumur mas kalau ingin ngambil air bahkan terkadang anak anak kalau mandi ya harus kesana, karena saluran air nya di putus oleh pihak PT,” ujar Nurhidayati Selasa 16 Maret 2021.

Untuk makan sehari hari Nurhidayati hanya mengharap belas kasihan dari orang lain dan karyawan yang tinggal di Mes, karena dari pihak PT tidak memberi bantuan untuk makan, dan jajan anak anak pun di beri oleh orang lain. “Alhamdulillah masih ada tetangga mes yang memberi kami makanan dan jajan anak anak, kalau dari pihak perusahaan tidak ada sama sekali,” katanya. (aan/Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *