Kasus Kerumuman Orgen Tunggal Muli Menganai Kapolda Copot Kapolsek Semaka

Bandar Lampung (SL)-Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro mencopot Kapolsek Semaka Iptu Pambudi Raharjo, pasca pembubaran kerumunan hiburan orgen tunggal Shila Music pada acara Bujang Gadis (Muda Mudi,Red) Karang Taruna di Pekon Karangagung, Kecamatan Semaka, Sabtu 15 Mei 2021, sekira pukul 01.30 WIB dini hari.

Respon Kapolda Lampung itu tidak sampai 24 jam. Iptu Pambudi Raharjo dimutasi jadi Kanit Dua Penjagaan Tahanan (Jagatah) Subdit Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Pamtah Dittahti) Polda Lampung, sesuai ST/263/V/2021 tertanggal 15 Mei 2021 yang ditandatangani Karo SDM Kombes Pol Endang Widowati. Jabatan Kapolsek Semaka kini dipimpin AKP I Ketut Gister yang sebelumnya Kasubbagbinops Bagops Polres Tanggamus.

Kapolda Lampung Irjen Pol. Hendro Sugiatno mengapresiasi tindakan tegas Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya dan Dandim Letkol Inf. Arman Aris Sallo membubarkan 800 bujang gadis itu.Kapolda juga memerintahkan agar penanggungjawab penyelenggaraan orgen tersebut diproses hukum karena telah mengundang kerumunan hingga 800-an warga hingga larut malam.  “Hal itu merupakan konsekuensi atas ketidakmampuan mengendalikan kerumunan dalam situasi pandemi Covid-19,” kata Kapolda.

Sebelumnya diiringin puluhan suara tembakan peringatan, Tim gabungan Satgas Covid-19, Polres dan Kodim Tanggamus membubarkan pesta hiburan orgen tunggal bujang gadis yang dihadiri ratusan masa di Pekon Karangagung Kecamatan Semaka, Tanggamus, Lampung.

Tim gabungan yang terdiri dari Satgas Covid-19, Polres dan Kodim 0424 Tanggamus itu, menghujani lokasi hiburan orgen tunggal dengan tembakan peringatan ke udara. Muli mekhanai yang sedang asik berjoget di panggung hiburan iringan orgen tunggal Shila Music, kocar kacir dan meninggalkan panggung hiburan, Sabtu 15 Mei 2021 sekira pukul 01.30 WIB dini hari.

Letusan senjata api, terdengar saling bersahutan dari moncong senjata api laras panjang dan pistol Polisi. Video pembubaran massa penonton orgen tunggal pada malam buta itu, menjadi viral di media sosial. Tindakan represif polisi itu menjadi perbincangan hangat di tengah suasana hari ketiga Idul Fitri 1442 H.

Pembubaran massa yang dipimpin Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK dan Dandim Letkol Inf. Arman Aris Sallo itu, juga mengamankan 23 pemuda-pemudi, alat orgen tunggal milik Shila Music, serta barang bukti Sabu ke Mapolres Tanggamus. Polres Tanggamus memeriksa urine 23 pemuda-pemudi hasilnya, empat diantaranya dinyatakan positif mengandung Metamfetamina atau Narkotika jenis Sabu.

Selain dilakukan tes urine, 23 muda-mudi itu juga menjalani Swab Test Antigen. Namun semuanya negatif Covid-19. “Hari ini, kami langsung melakukan Swab Test. Hasilnya, 23 orang dinyatakan negatif Covid-19, namun hasil test urine tadi pagi diketahui empat orang positif mengonsumsi sabu,” kata Kapoles.

Terhadap keempat orang yang urinennya mengandung Metamfetamina sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satresnarkoba Polres Tanggamus serta pengembangan terhadap penyedia sabu dimaksud.

Sementara Kasatreskrim Polres Tanggamus Iptu Ramon Zamora,menjelaskan, sebelum melakukan peringatan ke udara, pihaknya telah melakukan pendekatan secara persuasif, mulai dari Satgas Covid-19 tingkat Pekon (desa), Kecamatan, hingga dilanjutkan oleh Kapolres Tanggamus dan Dandim 0424 Tanggamus.

Pendekatan persuasif ternyata tidak digubris oleh ratusan warga yang masih asik menikmati hiburan orgen tunggal. Beberapa warga bahkan diduga pesta narkoba dalam perhelatan itu. “Karena mereka tidak juga membubarkan diri, petugas akhirnya melakukan tindakan represif dengan tembakan peringatan dan pembubaran paksa,” kata Ramon Zamora mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Sabtu 15 Mei 2021.

Tindakan represif itu dimaksudkan guna membubarkan 800 massa yang berkerumun yang berpotensi dapat menyebarkan Covid-19. Hal itu dilakukan petugas setelah massa melempar batu ke arah panggung sehingga mengakibatkan seorang warga mengalami luka di kepala “Pada saat dilakukan pembubaran, massa melempar batu ke arah panggung sehingga satu orang kepalanya berdarah. Kami terpaksa melakukan tembakan ke udara,” tegasnya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *