Keluarga Prasejahtera di Kecamatan Bulok Tanggamus Butuh Perhatian Pemerintah

Tanggamus (SL)-Jasmaun (74) bersama istri dan tiga anaknya tinggal di sebuah gubuk papan berukuran kecil dan berlantai tanah sempit dan kumuh serta jauh dari kata sehat. Satu keluarga prasejahtera ini merupakan wargaPekon Sukanegara RT 02 RW 02 Dusun Suka Waras Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus butuh perhatian pemerintah kabupaten Tanggamus.

Selain rumah yang tidak layak huni itu, keluarga tersebut tidak memiliki tempat mandi, cuci, kakus (MCK) karena keterbatasan ekonomi. Pasalnya, Jasmaun sehari-harinya tidak memiliki penghasilan tetap, tidak memiliki kebun ataupun sawah.

Bantuan pemerintah memang diterimanya berupa BPNT, sebab PKH milik Dumenah selaku istri Jasmaun, saat ini sudah tidak berfungsi lagi.

Mirisnya  ketiga anaknya putus sekolah di bangku SD sebelum lulus. Hal ini di sebabkan karena  faktor ekonomi keluarga di samping  jarak tempuh sekolah sangat jauh yang menjadi alasan putus sekolah ketiga anaknya.

Karena faktor perekonomian yang lemah kedua anaknya juga mengalami  gizi buruk (stunting) saat balita sehingga pertumbuhannya tidak normal di usai yang telah beranjak dewasa.

Kepada sinarlampung.co Jasmaun menyampaikan guna kebutuhan keluarga sehari-hari sebagai buruh tani dia harus banting tulang Kepada orang yang membutuhkan tenaganya dengan  upah atau penghasilan yang tidak menentu.

“Sebagai buruh tani saya hanya mengandalkan tenaga saya untuk bekerja pada orang yang membutuhkan, namun tidak pasti kadang ada kadang tidak,” katanya saat ditemui dikediamannya, Selasa 6 Juli 2021.

Lanjutnya, dia berharap agar pemerintah terkait dapat membantu keluarganya, khususnya kedua anaknya yang mengalami gizi buruk. harapnya.

Juhenik selaku Kadus Suka Waras Pekon Sukanegara Kecamatan Bulok membenarkan bahwa Jasmaun mempunyai tiga anak, namun dua anaknya mengalami gizi buruk.

“Dua anaknya yang mengalami gizi buruk bernama Rohanah (21) dan Nurmayani (18),” kata Juhenik.

Juhenik menambahkan, selama ini keluarga Jasmaun memang mengeluh dengan keadaan rumah yang tidak layak huni dan ia sangat berharap bantuan pemerintah. (Hardi).

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *