Lampung Selatan (SL) – Pelaku pemukulan terhadap mantan Direktur Radio Kalianda FM, adalah Oktaviansyah, Gelar Pangeran Jimat, warga Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Korban Jonizar, AR. SE, Gelar Raden Panglima, juga aktivis Pendiri LSM GAPURA (Gerakan Perubahan Rakyat) sekaligus Sekretaris KANNI (Komite Advokasi Hukum Nasional Indonesia) Kabupaten Lampung Selatan.
Peristiwa di sebuah acara resepsi pernikahannya anak dari Sarip Batin Putra di Kalianda, Jalan Kolinel Makmun Rasyid Gg. Juang Kelurahan Way Urang, Lampung Selatan itu, diduga akibat dendam lama orang tuanya. Oktaviansyah masih satu kelompok dalam kehadatan, yaitu kelompok Pangeran Jimat dengan korban yaitu Jonizar. AR, SE.
Korban menceritakan bahwa kejadian tersebut saat dirinya sebagai panitia dalam acara resepsi pernikahan anaknya pamannya di Gang Juang, Kelurahan Way Urang, Kota Kalianda.
Selaku panitia penerima tamu, tugasnya adalah menyambut tamu yang hadir, terutama yang hadir adalah rombongan dari Desa Kuripan selaku undangan Puakhi Mianak atau undangan bersaudara dari garis keturunan, sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat korban menyambut kedatangan rombongan dengan bersalaman, saat korban hendak menyambut dengan salaman sebagai ucapan selamat datang kepada pelaku, namun pelaku tidak sudi bersalaman.
“Ketika saya sambut dengan salaman, pelaku enggan bersalaman. Maka secara kasih sayang, saya pegang tangannya dan saya jabat erat tangan pelaku,” kata Jonizar.
Namun, lanjut korban, diluar dugaan pelaku justru menarik tangannya dan memberikan bogeman mentah sebanyak tiga kali. “Bogeman mendarat di muka saya, di dahi dan di kepala bagian belakang saya. Sehingga saya klliyengan atau pusing,” kata korban kepada wartawan online di Kalianda.
Menurut Jonizar, akibat kejadian tersebut Pamannya M Dahlan yang melihat keponakannya mendapat bogeman dari dari pelaku, spontan memukul pelaku.
Namun rombongan keluarga besar pelaku juga langsung mengeroyok M Dahlan sampai baju yang dipakai robek-robek. Kejadian yang yang tak diduga tersebut membuat panitia yang lain serta tamu undangan serta shohibul hajat kaget dan melerai untuk memisahkan yang bertikai.
Akibat kejadian tersebut membuat suasana sempat kacau dan tidak kondusif.
“Ia menyayangkan tindakan pelaku yang tidak mencerminkan orang yang berakhlak dan beradat. Dan membuat malu orang banyak serta desa. Jika memang ada masalah secara pribadi tentu bukan disini tempatnya. Karena disini adalah tempat syukuran dan acara berbahagia dengan kasih sayang, malah dicemari tindakan pertarungan,” katanya.
Atas kejadian tersebut, Jonizar meninggalkan tempat kejadian dan langsung melakukan Visum di RSUD Bob Bazar serta membuat laporan ke Polres Lampung Selatan untuk segera ditindak lanjuti, agar pelaku diproses secara Hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Red)
Tinggalkan Balasan