Bengkulu (SL)-Jhoni Ahmad (41), Karyawan Tambang Batu Bara, di Bengkulu Utara, harus dilarikan kerumah sakit, akibat pisau dapur yang tertancap di bagian wajahnya, Minggu 5 Sepetember 2021. Pisau itu tertancap tanpa sengaja saat mencoba menghentikan aksi percobaan bunuh diri istrinya mudanya Meti (20), yang cemburu buta. Jhoni kini dirawat di RSUD Arga Makmur Bengkulu.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, siang itu Meti dan Jhoni terlibat cekcok. Meti yang mengaku sedang hamil dua bulan itu uring uringan, dan cemburu melihat suaminya berbincang bincang dengan banyak wanita ditempatnya bekerja.
Tiba dirumah, Meti marah dan membanting perabotan rumah tangga. Meti yang seperti kesurupan lalu mengambil pisau dapur dan berusaha menusuk dirinya sendiri. Melihat hal itu, Jhoni spontan berusaha menyelamatkan sang istri dengan memeluk dari belakang. Jhoni berusaha menghindarkan perut sang istri, yang mencoba bunuh diri.
“Waktu itu saya terdorong dan tidak sengaja pisau mengenai wajah suami saya. Waktu itu saya lihat darah langsung keluar banyak dan saya berteriak meminta tolong,” kata Mita yang mengaku menancapnya pisau itu tanpa disengaja.
Kabar itu sempat membuat geger warga warga Bengkulu Utara. Bahkan teriar kabar korban ditusuk istrinya. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas dan RS Pratama Lagita, namun akhirnya dirujuk ke RSUD Arga Makmur. Pisau bergagang kayu tersebut tertancap selama delapan jam di pipi kanan korban sebelum masuk ruang operasi. Pisau tersebut menusuk samping mulut kanan korban hingga tembus ke bawa rahang korban.
Menurut, Meti awalnya, dia mendatangi suaminya yang bekerja di kawasan tambang batu bara. Saat itu ia melihat suaminya bercerita dengan beberapa wanita, yang membuatnya cemburu. Kedua lalu sempat ribut mulut. “Saya yang salah. Saya melihat suami saya bercerita dengan cewek-cewek dan saya cemburu. Kami sempat ribut di jalan dan lalu pulang ke rumah,” katanya.
Meta mengaku jika emosinya memang kerap meledak-ledak belakangan ini dan mudah cemburu apalagi melihat sang suami berkumpul dengan wanita. Hal itu mungkin karena dia tengah hamil muda. “Saya istri kedua, saya lagi hamil anak kedua kami sekarang dua bulan,” terangnya.
Setibanya di rumah, lanjut Meta, keributan mereka makin menjadi-jadi. Bahkan Meti membanting beberapa perabot rumah tangga. Mita menuding suaminya berselingkuh. Hingga ujungnya Meti memegang pisau dan mengancam untuk bunuh diri.
Sementara Kapolsek Napal Pitih Ipda Eri Andra, mengatakan pihaknya telah mengamankan Meti, terduag pelaku penusukan terhadap Jhoni Ahmad, 41, suaminya sendiri. Meti diamankan polisi tak lama setelah kejadian berdarah tersebut pada Minggu 5 September 2021 sekitar pukul 10.00 WIB. “Kami telah mengamankan pelaku,” ujar Kapolsek.
Kapolsek mengatakan pihaknya juga melakukan pendampingan pada korban di rumah sakit. Dia menyebut istri korban terus mengikuti korban sejak dari Puskesmas, RSP Lagita dan saat ini di RSUD Arga Makmur untuk menjalani operasi.
Polisi sudah mendatangi rumah korban untuk melakukan oleh TKP. Selanjutnya, Meti akan menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut. “Kami akan melakukan pendampingan pada korban yang tengah menjalani operasi. Kami juga terus berkoordinasi dengan tim medis terkait kondisi korban,” terang Kapolsek.
Polisi masih melakukan pengumpulan data dan keterangan saksi-saksi terkait sebab dan kronologis penusukan tersebut. Polsek Napal Putih juga berkoordinasi dengan Polres BU untuk melakukan penyelidikan. “Kami akan lakukan pemeriksaan lebih dahulu, memastikan apakah memang benar keterangan pelaku terkait sebab kejadian dan kronologisnya. Sementara istri korban sudah kami amankan,” katanya. (red)
Tinggalkan Balasan