Bandar Lampung (SL)-Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, meminta aparatur pemerintahan Kota Bandar Lampung memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, selain itu juga harus mampu memberikan kenyamanan dan menjamin keamanan masyarakat.
Hal itu di ungkapkan Eva Dwiana, yang menyesalkan perilaku aparaturnya yang tidak memberikan kenyamanan dan keamanan dalam melayani warga masyarakat hingga terjadi pengeroyokan disertai penganiayaan kepada masyarakat, saat di Kantor Disdukcapil, dan BPBD Bandar Lampung.
“Tugas pemerintah adalah memberikan keamanan dan kenyamanan dalam melayani masyarakat. Sehingga perbuatan oknum aparatur berperilaku seperti itu tidak dibenarkan,” kata Eva Dwiana yang akrab disapa Bunda, Senin 6 Sepetember 2021.
Menurut Eva, oknum petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung yang melakukan pengeroyokan telah diperiksa oleh pihak Inspektorat. “Jika oknum petugas BPBD itu terbukti melakukan pengeroyokan, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas. Jika honorer akan dilakukan sanksi pemecatan,” kata Bunda.
Eva Dwiana menyataakan atas nama Pemerintah Kota Bandar Lampung, memohon maaf apabila dalam proses memberikan pelayanan masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Namun Eva berjanji akan terus berupaya membenahi aparatur dinasnya agar tetap mengedepankan pelayanan terbaik untuk warga masyarakat Kota Bandar Lampung.
Puluhan Pegawai BPBD Aniaya PKL
Sebelumnya warga Langkapura, Ahmad (24) mengaku dikeroyok oleh oknum petugas BPBD pada Jumat 3 Sepetember 20201, dan melaporkan kasusnya ke Polresta Bandar Lampung Sabtu 4 Sepetember 2021.
Menuru korban pengeroyokan bermula saat ada youtuber yang melintas di depan kedainya untuk berbagi. Namun saat menemui youtube tersebut, korban lupa memakai masker, sehingga korban ditegur sambil didorong oleh oknum petugas BPBD. “Saya langsung ke kedai ngambil masker dan kembali lagi untuk meminta maaf ke oknum itu. Sambil menegur cara yang dilakukan oknum itu karena kasar,” kata Ahmad, Sabtu 4 Sepetember 20201.
Setelah itu, Ahmad kembali ke kedai untuk mengemasi barang dagangan. Saat bersamaa puluhan petugas BPBD kembali mendatangi, menyeret serta memukuli Ahmad di kantor BPBD Kota Bandar Lampung. “Di pos saya juga dianiaya, kepala punggung saya dipukul. Namun setelah ada kepala BPBD malah mereka minta damai,” ujarnya.
Ahmad menceritakan, awal kejadian dirinya sempat merekam aksi oknum-oknum tersebut. “Namun saya diancam, nggak akan hidup tenang kalau videonya tidak dihapus,” ujarnya.
Terpisah, Kepala BPBD Bandarlampung Syamsul Rahman saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui persis peristiwa tersebut. “Saya tidak lihat kejadiannya karena masih ada tamu,” singkat dia.
Urus KK Mahasiswa di Kroyok Pegawai Disdukcapil
Kasus pengeroyokan juga dialami seorang mahasiswa bernama Rendi Aditya, saat sedang mengurus Kartu Keluarga di Kantor Disdukcapil Kota Bandar Lampung. Rendi yang menjadi korban pengeroyokan disertai penganiayaan tersebut melaporkan kasus itu ke pihak Polresta Bandar Lampung.
Atas kejadian itu, Inspektorat Kota Bandar Lampung sudah memeriksa empat pegawai yang terlibat keributan dengan seorang warga yang hendak mengurus KTP di Disdukcapil. Keempat pegawai yang diperiksa tersebut dua berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan dua tenaga kontrak.
“Kami sudah rolling seluruh pegawai loket yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mereka juga kena teguran dan peringatan keras terhadap sikapnya dalam melakukan pelayanan kepada warga yang seharusnya selalu mengedepankan 3S (senyum, sapa, salam),” ,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil A. Zainuddin. (Red)
Tinggalkan Balasan