Bandar Lampung (SL)-Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2021, Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung memusnahkan puluhan 97,6 kilogram sabu hasil tangkapan selama Juli-November 2021, di halaman Mapolda Lampung, Rabu 10 November 2021 pagi.Narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 92 paket seberat 97,6 Kg, narkotika jenis Ganja seberat 1,02 Kg, dan Tembakau Sintetis seberat 47,02 Gram. “Barang bukti itu dari 13 kasus, dengan 15 orang tersangka,” kata Wadir Resnarkoba AKPB FX Winardi didampingi Kabid Humas Polda Lampung.
Menurut Winardi, dalam pengungkapan ini nilai rupiah dari keseluruhan barang bukti yang dimusnahkan ini mencapai Rp147 miliar. “Dengan berhasilnya Polda Lampung menyita dan memusnahkan barangbukti ini, kita berhasil menyelamatkan 980 orang jiwa yang terancam,” katanya.
FX Winardi menjelaskan, dalam pengungkapan kali ini yang paling besar, pihaknya berhasil mengamankan tiga orang tersangka. Dimana ketiganya merupakan pemain narkotika jaringan antar lintas provinsi. “Jadi ada tiga tersangka kita amankan. Yakni berinisial MN (30) dan MR (25) perannya mereka merupakan kurir. Sedangkan inisial S (35) ini pemberi perintah. Dan dia adalah warga binaan di Lapas Sidoarjo Jawa Timur,” katanya.
“Saat ini S sudah kita pindahkan ke Lapas Narkotika Wayhui. Dipindahkan karena agar lebih mempermudah penyelidikan terkait kasus ini. Nah diatas S ini adalagi. Sedang kita lakukan pengejaran. Ketiganya merupakan warga Sidoarjo semua,” tambahnya.
Dirinya menambahkan, modus yang dilakukan para tersangka ini datang ke Medan dengan menggunakan pesawat. “Dengan ketika sampai barang (narkoba) itu dibawa melalui jalur darat,” kata dia.
Menurutnya, 92 paket yang dibawa oleh para tersangka ini tidak semuanya beratnya sama sebanyak 1 kilogram. Namun satu paket dihitung bisa ada lebih dan kurang beratnya. “Jaringan ini sudah kita intai lama. Karena sudah 5 kali dia melakukan kegiatan ini. Dan kelima tertangkap oleh kita. Pengiriman pertama itu 9 kg. Pengiriman kedua 30 kg, ketiga 50 kg dan keempat 40 kg dan terakhir ini 97,6 kg. Ini seharunya ada 103 kg. Dan 5 kg sudah turun di medan,” jelasnya.
Dari penyelidikan, kedua kurir ini dijanjikan dibayar sebesar Rp5 sampai Rp10 juta untuk mengantar barang. Sedangkan apabila digabung dengan pemberi petunjuk sebesar Rp20 juta. “Itupun dibagi dua. Jadi dari penyelidikan tambahan apabila sabu itu akan disebarkan di Jakarta juga Surabaya, dan tidak untuk disuplai di Lampung. Artinya mereka sudah punya pangsa pasarnya sendiri,” ujarnya.
Dan diduga pula sabu seberat 97,6 kilogram ini pun nantinya akan disiapkan dan disebarkan ketika menjelang Tahun Baru 2022. “Tapi tidak menutup kemungkinan ada lagi pengiriman. Maka kita akan intens melakukan penyelidikan. Langkah kita sedang membuat big data terkait masalah jaringan yang ada di Lampung. Baik lokal dan maupun antar provinsi,” ungkapnya.
Lanjutnya, setiap kali menangkap jaringan besar ini pihaknya tidak akan melakukan identifikasi pelaku saja. Namun mereka yang terlibat pun akan di identifikasi. “Itu akan kita analisa sehingga biasanya pelaku nakroba itu-itu saja. Bahkan sudah tertangkap atau bebas pun mereka masih bermain. Karena mereka sudah enak mendapatkan hasil perbuatan narkotika itu. Jadi kita melihat garis merahnya jadi kita bedakan jaringan lokal dan provinsi,” katanya.
Ditanya apakah ada warga Lampung yang terlibat, dirinya pun menjelaskan sejauh ini indikasi kesana pun belum ada. “Tetapi kita kembangkan karena bersangkutam pada saat melakukan penyeberangan Lampung ini kan sebagai transit. Dan mereka melihat situasi di Bakauheni, kalau mereka nyatakan aman baru lewat,” katanya.
Transit di Lampung ini, lanjut Wadir, mereka punya kontrakan dan posisinya ditengah kota hanya satu bulan pindah, satu bulan pindah lagi. “Itu kita antisipasi agar situasi seperti ini tidak terjadi. Informasi sekecil apapun pasti akan ditindak lanjuti oleh petugas, dari melakukan proses penyelidikan hingga proses pemusnahan barang bukti,” katanya.
Tinggalkan Balasan