Protes Komersil Tamna Budaya Penggiat Seni Dan Budaya Lampung Demo Disdik Lampung

Bandar Lampung (SL)-Para penggiat seniman, budayawan, hingga satrawan Provinsi Lampung yang tergabung dalam Forum Peduli Kemajuan Kebudayaan Lampung (FPPKL) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Rabu 1 Desember 2021. Mereka protes keberadaan Taman Budaya Lampung yang kini dikomersilakan.

Para seniman dan pemerhati seni budaya Lampung juga protes karena selama ini para seniman sulit untuk mendapatkan akses di sejumlah lembaga kesenian-kebudayaan, teruma di Taman Budaya Lampung (TBL). Jika para seniman yang akan memakai fasilitas TBL harus membayar uang sewa Rp3 juta hingga Rp5 juta per hari sehingga sangat memberatkan para seniman.

“Selama ini pelaku seni-budaya di Lampung harus membayar uang sewa untuk menggunakan Gedung Teater Tertutup TBL. Padahal, seharusnya TBL memfasilitasi para seniman agar bisa terus berkiprah untuk pengembangan seni di Lampung. Mereka punya tanggung jawab juga,” kata koordinator aksi, Alexander Gebe.

Menurut Alexander Gebe, berdasarkan tarif resmi, biaya sewa TBL per harinya Rp500 ribu per hari. Uang sebesar itu pun untuk kegiatan kesenian sudah memberatkan para seniman. “Faktanya, para seniman harus membayar Rp3 juta hingga Rp 5 juta per hari untuk sewa teater tertutup TBL. Artinya, itu tidak sesuai dengan aturan resmi,” katanya.

Gebe menegaskan, ketika para seniman tidak diberi fasilitas untuk berkegiatan berarti pemerintah tidak menghargai para pelaku seni dan budaya di Lampung. “Hal itu berdampak pada kemandekan perkembangan seni budaya di Lampung. Pemerintah (daerah) mestinya melibatkan para seniman untuk mendukung kemajuan Lampung,” katanya.

Selain itu, mereka juga meminta dinas untuk bersifat transparansi seluruh anggaran seni budaya di Taman Budaya Lampung. Mereka juga meminta pemerintah daerah, harus mengupayakan alokasi dana CSR untuk kegiatan seni budaya. “

Kami minta dana CSR juga diperuntukkan ke komunitas seni dan seniman di Lampung. Terakhir kami minta tiap tahunnya Taman Budaya Lampung dan dinas, harus mengadakan hibah maupun fasilitas yang aktif di Lampung,” ujar Alexander.

Perwakilan aksi kemudian diterima Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Sulpakar. Dalam pertemuan dengan wakil seniman, Sulpakar berjanji akan memberikan fasilitas para seniman di Lampung untuk berkiprah. “Saya mendukung para seniman untuk sama-sama maju. Ke depan para seniman akan mendapatkan fasilitas di TBL secara gratis,” kata Sulpakar.

Selain berjanji akan menggratiskan fasilitas TBL, Sulpakar berjanji akan mengupayakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengembangkan seni-budaya di Lampung. Terkait dengan dana dari APBD Lampung, kata Sulpakar, akan dibahas dengan Pemprov Lampung. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *