Mahasiswi Tewas Bunuh Diri Dimakam Ayahnya Depresi Dihamili Oknum Polisi Yang Menolak Menikahinya, Ini Ceritanya

Mojokerto (SL)-Kasus bunuh diri Novia Widyasari menyeret nama Bripda Randy Bagus, anggota Polisi yang bertugas di Polres Pasuruan, Jawa Timur, yang diduga memaksa Novia untuk aborsi hingga depresi dan nekat mengakhiri hidup.

Novia dan Brigadir Randy

Dilangsir Tempo, Minggu 5 Desember 2021, keduanya diketahui berkenalan pada awal Oktober 2019 dalam sebuah acara pembukaan toko pakaian. Dari situ, mereka lantas saling bertukar nomor ponsel dan mulai berpacaran pada November 2019.

Selanjutnya, sumber yang oleh Tempo tak disebutkan namanya tersebut mengatakan bahwa Novia diduga sempat hamil sebanyak dua kali. Saat mengetahui dirinya hamil pertama kali, Novia menyampaikan kabar itu kepada pacarnya.

Namun, pelaku menyuruhnya menggugurkan kandungan dengan meminum obat yang dibeli di daerah Malang yang kemudian diminum di rumah kos korban di Malang. Pada Agustus 2021, Novia lalu mengetahui dirinya kembali hamil.

Bersama dengan Randy, ia diduga kembali membeli obat aborsi di Apotik di Malang dan diminum. Setelah itu, Novia pun pulang ke Mojokerto. Namun, dalam perjalanan pulang, dia sempat mengalami pendarahan.

Belakangan, usai rentetan kejadian tersebut, Novia Widyasari ditemukan tewas di dekat makam ayahnya di Mojokerto pada Kamis 2 Desember 2021. Dalam penuturannya, ibu Novia mengaku bahwa sang anak mengalami depresi.

Akun Twitter @belawsz pun menyebut jika Novia kerap mendapat tekanan dan teror dari Randy. “Memang anak saya ini depresi. Pada tanggal 29 November, hari Senin itu saya bawa ke RSJ. Di RSJ itu memang dinyatakan dia ini stres, depresi. Di sana diberikan obat oleh dokter jiwa dan memang anaknya ini sudah tertekan sekali dan sangat berat,” ucap ibu Novia, dikutip dari akun Twitter @rajatikam_.

Sementara itu, kini polisi telah menangkap dan menahan Randy. Ia diduga melanggar Pasal 348 juncto 55 KUHP tentang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin.

Bunuh Diri di Makam Ayah

Novia Widyasari (23) mahasiswi Brawijaya asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditemukan meninggal di samping makam ayahnya pada Kamis 2 Desember 2021. Polisi menyebut korban meninggal usai menenggak minuman bercampur potasium.

Kematian Novia yang janggal kemudian viral dimedia sosial, hingga muncul Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI menduduki trending topik di media sosial Twitter, sejak Sabtu 4 Desember 2021. Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI telah dicuti sebanyak 37,4 Ribu. Bahkan, tak sedikit para pengguna Twitter yang mengirimkan foto tangkapan layar curhatan maupun hasil percakapan WhatsApp yang diduga milik Novia.

Selain itu, warganet juga menyebar sebuah foto anggota polisi yang diduga merupakan kekasih NW. Dalam foto tersebut, netizen membuat meme “Apa lo liat-liat, mau gua perkosa, santet, paksa gugurin dan uber mati? #randy kang perkosa

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo saat dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya tengah mendalami kasus yang kini menjadi perbincangan itu. Pasalnya, tagar #SAVENOVIAWIDYASARI tersebut mengarah pada kematian NW yang meninggal pada Kamis sore.

Andaru menyebut, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi karena permasalahan asmara bersama seseorang oknum anggota kepolisian. “Terkait isu yang menjadi perbincangan di media sosial, polisi sudah turun tangan, dan benar R Ini merupakan anggota Polres Pasuruan, R diketahui pernah memiliki hubungan dengan korban,” katanya, Sabtu 4 Desember 2021.

Dalam menyikapi hal tersebut, lanjut Andaru, Propam Polda Jatim telah diturunkan dalam permasalahan tersebut dan kini masih dalam proses penyelidikan.

Sementara itu disinggung terkait kasus yang dialami NW yang beredar di media sosial mulai dari pemerkosaan, penganiayaan hingga mengugurkan kandungan, Andaru Engan berkomentar banyak. “Kalau jawaban soal itu isu-isu yang beredar di media masih didalami, dan nanti yang bisa menjawab dari Polda Jatim,” katanya.

Curhat Novia Viral Dimedos

Penyusuran wartawan di Mojokerto menyebutkan Novia Widyasari (23) diketahui seorang mahasiswi Universitas Brawijaya asal Mojokerto. Dikabarkan bahwa Kisah Novia menjadi semakin banyak dibahas oleh warganet karena pada Kamis 2 Desember pukul 15.30, Novia ditemukan tewas di atas pusara sang ayah yang juga baru meninggal 100 hari yang lalu.

Diduga karena depresi, Novia nekat bunuh diri dengan cara meneggak racun. Oknum R yang telah meniduri Novia memaksa korban untuk melakukan aborsi. Dalam akun Twitter @belawsz menceritakan, Novia pernah menelepon temannya berinisial AN. Di sana Novia menceritakan semuanya.

“Dia menceritakan dari awal kejadian dia dibawa ke penginapan oleh R (pacar NW), lalu diberi obat dan dipaksa minum obat itu, setelah itu dia tertidur. Sekitar 4 bulan kejadian ini dia menyadari bahwa dia hamil, dan lgsg lapor ke R,” begitu cuit akun @belawsz.

Mengetahui hal itu, R membujuk Novia untuk menggugurkan kandungannya, tapi Novia enggan. Akhirnya R hilang kabar dan Novia berinisiatif melaporkan masalah ini ke orang tua R. Awalnya orang tua R mengatakan akan bertanggung jawab atas perbuatan anaknya.

Namun, tiba-tiba mereka menyatakan enggan menikahkan R dengan NW. “Sesampainya di rumah korban, orang tua Randy menyampaikan hal yang sangat berbeda jauh. To the point, “Bu mohon maaf kalau R dan N belum bisa jika secepatnya ke jenjang serius karena posisi R masih punya kakak yang belum menikah, dan R masih awal jadi polisi,” lanjut cuitnya.

Tak hanya itu, R bahkan mencekokinya dengan obat penggugur kandungan hingga Novia harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, saat ia menceritakan masalahnya ke keluarganya, seorang paman yang kerap ia sapa “mas” justru menyalahkan Novia. Setiap hari ia memaki Nova dan mengancam akan membunuhnya karena dianggap telah mempermalukan keluarga. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *