Medan (SL)-Diduga sopir angkutan kota Wampu Mini trayek 123 dalam pengarush minuma keras, nekad menerobos intu perlintasan kereta Api Binjai-Medan. Empat penumpang dikabarkan meninggal di tempat, dan empat orang lainya luka luka. Seluruh penumpang angkot terlempar keluar ke jalur perlintasan kereta api (KA) Jalan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu 4 Desember 2021 sore.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, mobil angkot melaju dari arah Jalan Sekip menuju Jalan Gereja memaksa menerobos meski palang pertanda KA akan melintas sudah turun. Angkot itu memotong sejumlah kendaraan yang berhenti dan menerobos palang KA. Padahal sirene tanda berhenti dan akan ada kereta melintas sudah berbunyi.
Akibatnya angkot itu terpental dan terseret beberapa meter. Lalulintas kemudian macet total. Polisi mengamankan sopir bernama Karto Manalu, yang selamat dari tabrakan maut itu dan sempat coba melarikan diri. Sementara angkot hancur dan rusak parah dibagian kiri. Kondisi kaca depan hancur total, sedangkan bagian belakang terlepas dari bodi mobil. “Lima orang terpental dari angkot dan langsung tergeletak di rel,” kata warga sekitar.
Insiden itu disebut menewaskan 4 penumpang Angkot, sedangkan 4 lainnya luka berat. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima. “Tadi sopirnya mau lari. Kami kejar, sekarang udah dibawa polisi di pos depan,” kata warga.
Salah seorang warga dilokasi kejadian, Ujang (35), mengatakan, mobil Angkot Nomor 123 menerobos palang pintu kereta api. Saat palang pintu kereta api sudah turun dan menyala lampu merah, serta bunyi sirene. Ia menyebutkan, diduga sopir dipengaruhi alkohol sehingga nekat menerobos palang pintu dan hingga akhirnya tertabrak kereta api.
“Sopir angkot sempat mencoba melarikan diri, namun berhasil dikejar dan ditangkap warga. Sempat dipukuli warag, kemudian dibawa Polisi, dan ditahan di Pos Depan. Angkot tesebut datang dari arah Jalan Sekip menuju Jalan Gereja,” kata Ujang, dilokasi kejadian.
Akibtanya kondisi Angkot hancur, dan paling parah di bagian sebelah kiri.Kaca bagian depan hancur, bagian belakang terlepas besinya, karena yang tertabrak dibagian belakang,” ucapnya.
Warga lainnya yang melihat kejadian lainnya mengatakan tambrakan maut itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. “Saat itu portal kereta api dalam keadaan tertutup. Tapi angkot tersebut terus melaju dan tiba-tiba berhenti di tengah rel. Tak lama, sopirnya keluar, sementara penumpang masih ada di dalam,” katanya.
Kereta Api datang dan menghantam bagian belakang Angkot. Ada delapan orang terpental dari dalam mobil lalu jatuh ke badan jalan.“Tidak ada anak-anak. Yang kulihat hanya satu laki-laki dan itu mati karena kondisinya perutnya sudah koyak,” katanya.
Sementara Sopir angkot, Karto Manlu mengakui sebelum mengemudi dirinya sempat minum tuak. “Baru satu tekonya bang,” ucapnya seperti tanpa merasa bersalah. Karto mengaku kalau dirinya bakal dimarahi pemilik Angkot. “Hancur lah aku bang, mobil toke itu,” lanjutnya.
bahkan pria yang diduga masih dibawah pengaruh alkohol itu juga sempat meminta rokok petugas saat digiring ke mobil. “Rokok lah sebatang pak, udah basi mulut ku,” ucapnya kepada salah seorang petugas.
Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara Kompol Muridan mengatakan empat penumpang yang meninggal dunia itu yakni Asma Nur, 42,perempuan, alamat Karya Lingkungan II Gang Karang Anyar, Kecamatan Medan Barat. Kemudian, Batara Arengga Nasution, 38, laki-laki, alamat Jalan Rusunawa Kayu Putih, Kecamatan Medan Deli, Faida Naila Harahap, 10, perempuan.
“Penumpang meninggal MR X (laki-laki diperkirakan umur 40 sampai dengan 50 tahun) korban di ruang mayat Rumah Sakit (RS) Royal Prima, dan persiapan dibawa ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara Medan,” ujar Muridan di Medan, Minggu, 5 Desember 2021. (red)
Tinggalkan Balasan