MTS Al-Islah Diduga Tidak Salurkan Dana PIP

PESAWARAN (SL) – Alih alih Hanya untuk menghalau biaya pendidikan terutama untuk Ujian Akhir terbayar, dana Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah untuk murid MTs Al-Islah Di Desa Sukamaju Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran diduga tidak dibagikan oleh pihak sekolah Kepala madrasah MTs AL-Islah Neneng Komala.diduga kuat tilep dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP)”.

Dugaan tersebut diperkuat oleh tidak tepatnya proses penyaluran bantuan. Bantuan uang tunai yang seharusnya disalurkan ke rekening siswa penerima, namun cukup disayangkan para siswa yang namanya terpilih sebagai penerima bantuan hingga sekarang ini belum menerima bantuan, bahkan kebanyakan siswa yang tercatat sebagai penerima program tersebut ironisnya sudah pernah di kumpulkan di sekolah dan di beri tau bahwa ada 16 siswa yang dapat bantuan tapi tidak di bagikan hingga kini sudah berganti tahun 2022.berdasarkan data dan fakta di lapangan.

bahwa wali murid yang namanya minta di rahasikan,saya tidak pernah menerima uang bantuan tersebut mas gak pernah dapet bantuan apa apa dari pemerintah melalui sekolah,jelasnya Dan begitupun dari beberapa keterangan wali murid,yang lainpun mereka menyampaikan bahwa dana itu tidak pernah mereka terima mulai dari anak-anaknya sekolah di MTs Al-Islah itu hingga lulus. “Anak saya ini Bang, dari kelas 1 sampai lulusnya dari MTs ini tidak pernah dapat bantuan apapun termasuk PIP ini, total pokoknya. Padahal, waktu anakku sekolah SD dapat bantuan pendidikan dari pemerintah itu.

Memang, waktu mau ujian itu diadakan kumpulan disekolah, ibu Neneng Selaku pemilik MTs,bilang pada kami bahwa murid MTs ada yang dapat bantuan program indonesia pintar( PIP) sebanyak 16 orang. Tapi kami tanya siapa saja yang dapat bantuan itu tapi ibu Neng tidak memberikan jawaban apapun keluh para wali murid.
Waktu itupun kami diminta mengumpulkan foto copy Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) karena mau dapat bantuan. Tapi nyatanya, dari awal anak saya sekolah di MTs ,sampai lulus ini, saya tidak pernah dapat bantuan itu tegasnya.

kemudian Awak media coba Konfirmasi ke MTs,AL,Islah Pada.(Selasa/25/01/2022) keterangan Rudi dan dian lestari dan para Dewan guru MTs Al-Islah bahwa “Kami tidak tahu tentang dana bantuan(PIP) itu karena soal keuangan semuanya masih Di Kelola oleh Kepala Yayasan Neneng komala, Disekolah ini kami hanya menerima gajih saja Mas jelasnya

Saat dikonfirmasi, Neneng Komala S.Pd.I selaku Kepala Yayasan MTs Al-Islah saat di sambangi kediamanya dirinya mengakui benar memang uang Program indonesia pintar itu tidak di bagikan kepada Penerima, dirinya menerangkan tentang uang PIP yang tidak di bagikan itu karna ada kebutuhan sekolah. Menurutnya, Kalau uang PIP ini diberikan pada wali murid, sudah tentu tidak mungkin akan dibayarkan untuk menutupi kebutuhan sekolah, maka timbullah ide untuk mengumpulkan para wali murid agar dana PIP ini akan digunakan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Dan itupun cuma 7 anak mas yang mendapatkan bantuan tersebut kilahnya.

Terpisah Ibrohim sebagai suami dari neneng komala yang juga pengurus MTs,menambahkan bahwa kalau saya tidak tau sama sekali soal adanya bantuan PIP ini mas bener saya saya tidak tau sama sekali kalau MTs kami ada anak yang dapat bantuan PIP tersebut,nanti saya coba tanyakan dulu dengan istri saya dan Kepala sekolahnya, kapan hari itu memang ada tapi bagi bagi seragam itu di rumah masih ada seragamnya belum di bagikan jelas ibrohim.

Sedangkan menurut salah satu wali murid yang di temui media ini mengatakan bahwa itu kalau mengacu pada
Instruksi dari pak Presiden Nomor 7 Tahun 2014 mengamanatkan agar Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan kepada anak-anak yang berusia 6 sampai 21 tahun dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai identitas untuk mendapatkan manfaat PIP. Bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada pemegang KIP.

Jadi kalau kalau tidak di bagikan berarti kepala yayasan ada indikasi mau menggelapkan uang bantuan tersebut neneng Komala selaku pemilik yayasan harusnya transparan dari 16 anak penerima bantuan tersebut wali murid nya di kumpulkan dan membuat surat pernyataan bahwa uang bantuan tersebut di terima dan di berikan kembali ke pihak sekolah yang kegunaanya jelas pruntukanya yang penting si serahkan terlebih dahulu,
Tapi ini kan tidak keluar bantuan yang pengambilanya di kolektifkan setelah uang keluar pengurus yayasan kan diam diam saja hingga saat ini.pungkasnya. (/Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *