Kegaduhan Feni Ardila Mirip Kasus Ratna Sarumpaet

Bandar Lampung (SL)-Akademisi Hukum Universitas Lampung (Unila) Dr Budiyono, mengatakan bahwa terkait dugaan pelecehaan yang dilakukan oknum salah satu pimpinan DPRD Lampung dari Partai NasDem beinisial FS terhadap seorang mahasiswi bernama Feni Ardilla di sebuah tempat hiburan malam SouthBank harus menjadi perhatian serius aparat kepolisian.

Budiyono mengaku heran dengan wakil rakyat yang namanya disebut-sebut oleh Feni telah melakukan pelecehaan. Setelah melakukan klarfikasi, namun tidak melakukan upaya hukum. “Seharusnya jika pejabat itu dirugikan dengan tuduhan wanita itu dan pemberitaan media, FS mustinya melapor bukan diam sehingga semuanya terang dan tidak menimbulkan tanda tanya publik jangan-jangan kasus ini benar-benar terjadi, dan jangan-jangan klarifikasi itu hanya akal-akalan,” kata Budiyono, kepada wartawan Kamis 19 Februari 2022.

Dan jika benar-benar kasus itu terjadi maka sangat diesalkan dan harus diselesaikan bukan hanya secara politik, tapi juga dilakukan penegakan ranah pidananya karena ini merupakan tindak pidana pelecehaan yang merendahkan derajat kaum perempuan. “Kita menyesalkan dan prihatin kalau itu terjadi pelecehaan dilakukan seorang pejabat di lingkungan pimpinan DPRD Lampung, yang seharusnya memberikan contoh baik,” kata Budiyono.

Karena itu, Budiyono meminta polisi melakukan penyelidikan mengungkap kebenaraan peristiwa ini. Karena hingga saat ini publik dibuat bingung dengan dua pengakuan Feni yang saling bertolak belakang. “Pertama Feni mengaku dilecehakan langsung menunjuk pelaku dan profesinya. Beberapa hari kemudian ada klarifikasi Feni menyatakan ralat terhadap pelecehaan sexual yang terjadi padanya,” ujarnya.

“Makanya ini harus diclearkan, usut kebenaran melalui CCTV, jangan sampai ada pihak yang sengaja menghilangkan bukti CCTV. Polisi harus bertindak dan penegakan hukum tidak boleh pandang bulu,” tambahnya.

Budiyono mengibaratkan kasus Feni Ardila serupa tapi tak sama dengan kasus Ratna Sarumpaet yang pernah membuat geger publik Nasional Oktober 2018 silam. Dimana Ratna mengaku dianiaya dan dikeroyok hingga wajahnya lebam. Tetapi dia berbohong karena habis operasi plastik. “Menurut saya kasus ini harus diperjelas karena sudah membuat heboh publik seperti kasus Ratna Sarumpaet. Makanya pihak-pihak yang yang merasa dirugikan khususnya media melakukan upaya hukum melapor ke Polisi,” tegasnya.

Sebelumnya Fanny Ardilla seorang mahasiswi mengaku dilecehkan Wakil Ketua DPRD Lampung FS sedangkan teman prianya melaporkan dipukul ajudan FS ke Polresta Bandar Lampung. Berdasarkan rekaman pengakuan sang mahasiswi, FN (22), petinggi Partai di Lampung tersebut merangkul paksa dirinya di cafe Southbank Gastrobar Lampung, Kota Bandar Lampung, pada Sabtu 5 Februari 2022 malam.

Sebelum dugaan peristiwa tersebut, kedua ajudannya lebih dulu diduga menarik paksa mahasiswi perguruan tinggi swasta tersebut ke meja FS. Pasca pengakuannya, FA kemudian melalui unggahan videonya, menyampaikan permohonan maaf dan memberikan sejumlah klarifikasi

Fni menegaskan tidak pernah menjadi korban pelecehan oleh siapapun. “Terkait pemberitaan, saya minta maaf dan saya tegaskan, tidak ada sangkut pautnya dengan Fauzan. Peristiwa ini terjadi antara teman saya bernama Syahrial Yusuf dengan Romi,” kata Fani dalam video yang beredar, Kamis (17/2).

Namun sayangnya pasca beredar video Feni menyampaikan maaf, muncul video hasil rekaman suara wawancara wartawan dengan Fanny di sebuah cafe. Dalam rekaman tersebut Fanny menceritaan kronologis kasus dugaan pelecehan yang dialami kepada awak media. Kini Feni menghilang, termasuk dua teman temannya. Bahkan akun IGnya, kini non aktif. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *