Lampung Utara (SL)-Polres Lampung Utara memeriksa Kepala Dinas Perdagangan, Hendri dan Kabag Ekonomi Pemkab setempat Anom Sauni, pasca kerumunan dan kericuhan operasi pasar minyak goreng murah Dinas Perdagangan, Senin 21 Februari 2022 lalu.
Kedua pejabat itu adalah yang dianggap bertanggung jawab atas kegiatan melanggar protokol kesehatan dalam masa PPKM level 3 Akibat wabah virus Covid-19 yang sempat Viral dan menjadi trending hangat di media sosial.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara Hendri, beserta Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Anom Sauni memenuhi panggilan Pihak Kepolisian Resort Lampung Utara untuk Klarifikasi hal tersebut pada Selasa 22 Februari 2022 sekira pukul 10:00 hingga pukul 14:20 WIB.
Kadis Perdagangan dan Kabag Ekonomi Lampung Utara masuk ruangan Tipdter Satreskrim Polres dan menjalani pemeriksaan selama 4 jam lebih secara tertutup. Kasat Reskrim AKP Eko Rendi Oktama, terlihat memantau langsung proses pemeriksaan oleh.
Kasat Reskrim Polres Lampura, AKP Eko Rendi Oktama mengatakan kedua pejabat tersebut dipanggil untuk dimintai klarifikasi soal kegiatan operasi pasar minyak goreng murah yang mereka laksanakan. Kegiatan yang digelar Dinas Perdagangan tersebut dilakukan di tiga titik sehingga menimbulkan kerumunan massa serta kegaduhan.
Menurut Eko, kegiatan tersebut diduga adanya pelanggaran protokol kesehatan. “Kami telah mengamankan sejumlah bukti seperti video saat kegiatan berlangsung. Sebab, Kabupaten Lampung Utara saat ini dalam status level 3. Tidak dibenarkan melakukan kerumunan yang akan menyebabkan kelaster baru penyebaran COVID-19,” kata EKo Rendi, Rabu 23 Februari 2022.
Kasat menambahkan, akibat kegiatan tersebut terjadi kericuhan di kantor Dinas Perdagangan. Satu orang pingsan akibat berdesakan berebut minyak goreng. “Ini menjadi perhatian serius dalam melakukan penyelidikan dugaan pelanggaran prokes,” kata Kasat.
Pihaknya terus mendalami peristiwa yang telah menjadi sorotan publik tersebut. “Kami akan terus dalami, saksi saksi lainnyapun telah kita mintai keterangan. Kita coba dalami dugaan pelanggaran prokes,” katanya.
Ribuan Warga Berjubel Antri Minyak Goreng, Ada Yang Pinsan
Sebelumnya, operasi pasar murah yang digelar oleh Dinas Perdagangan Lampung Utara, berlangsung ricuh. Ribuan warga yang mayoritas emak-emak, menimbulkan kerumunan masyarakat yang luar biasa. Mereka mengantri berdesakan untuk mendapatkan Minyak goreng. Bahkan, salah seorang emak-emak jatuh pingsan saat berebutan minyak goreng di dalam kantor Dinas Perdagangan.
Satu orang yang pingsan itu lalu dievakuasi tentara dan polisi keluar dari antrian. Penjarahan sempat terjadi setelah petugas menutup operasi pasar karena warga yang antri abai protokol kesehatan. Warga berjubel mendatangi pasar murah karena minyak goreng mengalami kelangkaan di pasar. Mereka yang telah antre sejak pagi tidak kebagian minyak goreng karena jadwal pasar murah ditutup lebih cepat.
Khasanah, salah satu warga yang ikut mengantri, mengatakan pihak Dinas Perdagangan menghentikan operasi pasar dengan alasan minyak goreng telah ludes terjual. Namun, warga yang curiga dengan pernyataan yang dilontarkan pihak dinas, berusaha menggeruduk ruangan dinas perdagangan setempat.
Dan warga menemukan ruangan tempat menyimpan stok puluhan karton minyak goreng. Dengan spontanitas, para emak-emak ini pun beramai-ramai mendobrak pintu gudang tempat penyimpanan minyak goreng. “Tadi bilangnya sudah habis, enggak ada lagi barangnya. Tapi ini lihat sendiri, alangkah banyaknya minyak goreng didalam situ mereka sembunyikan,” jelas Nana.
Sebagian warga dilokasi kecewa dengan tindakan petugas OP karena tidak memikirkan nasib warga yang rela jauh-jauh hanya untuk mendapatkan jatah 2 liter minyak goreng. (Red)
Tinggalkan Balasan