Yogyakarta (SL)-Sejumlah elemen gerakan mahasiswa yang ada di Yogyakarta bersama Aliansi Mahasiswa Untuk Keadilan menggelar kajian dalam Diskusi Publik yang bertema ‘Membaca Objektivitas di Wadas’. Diskusi menghadirkan Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Jogja, Viky Arthiando Putra, S.Hum, yang konsen mengawal kasus Wadas. Diskudi dilaksanakan di Taman Langit Resto di Jalan Nyi Adi Sari Nomor 739, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, Jumat 4 Maret 2022.
Ahmadi, perwakilan aktivis diacara itu mengatakan bahwa diskusi publik yang sudah di rancang oleh berbagai gerakan mahasiswa sebagai bentuk respon dan sikap gerakan mahasiswa dalam melihat dan membaca secara obyektif kejadian dan polemik di desa Wadas.
“Dalam ajang diskusi publik ini dilakukan pembacaan dan pembahasan juga tentang bagaimana kronologi dan situasi saat ini di Wadas, dan bagaimana peran gerakan mahasiswa dalam andil mencari solusi menyikapi persoalan di Wadas,” kata Ahmadi.
Menurut Ahmadi dengan adanya kajian dan pembacaan yang mendalam mengenai obyektivitas peristiwa yang terjadi di Wadas dalam ajang diskusi publik, bisa menunjukkan titik terang polemik yang ada di wadas. “Dan, tentunya harus ada formula penyelesaian yang lebih elegan dari pemerintah Jateng dengan duduk bareng bersama warga untuk mencari solusi terbaik,” ungkapnya.
Ahmadi menambahkan rencana penambangan batuan andesit di desa Wadas, Bener, Purworejo Jawa Tengah (Jateng) untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu pembangunan Bendungan di Bener saat ini menjadi isu nasional pasca virak gesekan antara warga penolak penambangan andesit dengan tim pengukuran lahan dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang di kawal oleh aparat kepolisian.
“Kasus Wadas saat ini menjadi perhatian serius banyak elemen, termasuk gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat yang sangat konsen dengan lingkungan dan penolakan penambangan yang merugikan rakyat. Untuk menyikapi polemik itu kita melakukan kajian,” katanya. (Ian/red)
Tinggalkan Balasan