Pesawaran (SL)-Belum rampung urusan kerap sunat anggaran proyek Desa dan insentif RT hingga aparat Desa Tahun 2021 yang belum di bayara, oknum Kepala Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Zainuri diduga terlibat skandal dengan janda semok di Teluk Betung.

Foto-foto mesra Zainuri bersama sang wanita smok berada di Room Karaoke itu, ramai beredar di kalangan wartawan. Wanita itu diketahui bekerja di salah satu perusahaan Trader di Bandar Lampung berinisial DN.
Dikonfirmasi terkait hubungannya dengan janda itu, Zainuri membenarkan bahwa foto itu adalah dirinya. Dan mengakui mengakui jika dia telah memiliki hubungan terhadap wanita janda yang ada di dalam foto itu.
“Kalau berkaitan dengan foto itu memang benar adanya, jadi mohon bantuan dari kawan-kawan tolong jaga nama baik saya, soalnya khawatirnya informasi seperti ini nanti akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik saya nantinya. Sebab tidak lama lagi di desa saya akan melakukan pemilihan kepala desa dan saya rencananya akan nyalon kepala desa kembali,” ucap Zainuri seraya membujuk wartawan untuk tidak memberitakan.
Informasi lain menyebutkan, Zainuri memang menjalin hubungan dengan DN, bahkan Zainuri kerap bermalam di rumah kontrakan DN di Teluk Betung. “Kades Suka Jaya Lempasing, Teluk Pandan itu kerap kali menginap di salah satu kamar kontrakan seorang janda muda di Teluk Betung Bandar Lampung,” kata orang deat Zainuri.
Bahkan, katanya setiap Kades menginap di kamar kosan tersebut, mobil oknum kades memang sengaja di parkir di halaman masjid terdekat untuk cari aman, “Dan setahu saya mereka mengaku telah menikah siri padahal itu semua bohong,” beber sumber.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gerakan Pemuda Menggala Bersatu (GPMB), Ferri Yadi menuding sikap Zainuri sangat tidak mencerminkan dan tak patut di contoh. “Seharusnya sebagai seorang pemimpin wajib mencontohkan hal baik terhadap masyarakat bukan justru sebaliknya,” kata Ferri Yadi.
Menurut Ferri, hal ini sangat memalukan dan tidak patut untuk jadi panutan, “Saya sangat menyayangkan seorang kades yang notabene nya seorang pemimpin di desa, tentu mesti memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat bukan justru sebaliknya. Patut diduga mungkin saja oknum kades itu memang mempunyai kebiasaan bermain dengan wanita selingkuhan seperti itu,” kata Ferri.
Ferri menambahkan, dirinya mencurigai jika uang yang digunakan kades ZN dengan wanita selingkuhannya itu merupakan uang rakyat yang dikucurkan melalui Dana Desa. “Wajar saja banyak uan desa raib. Saya mencurigai dana desa telah di gunakan oknum kades ZN untuk berfoya-foya,” ujar Ferri.
“Istrinya saja dia berani untuk menghianati jangankan uang rakyat, oleh karena itu patut di telusuri tentang penggunaan dana desa di Lempasing Teluk Pandan selama oknum ini mejabat, jangan-jangan banyak penggunaannya tidak sesuai dengan hasil kegiatan yang ada,” tegas Ferri. (Red)
Tinggalkan Balasan