Proyek Jalan Sebesar 5,8 M Didua Kecamatan Lamsel Diduga Akan Main Sulap

Lampung Selatan(SL)- Menanggapi dugaan adanya rekayasa pengukuran ketebalan pengaspalan yang masih dalam proses trial (ujicoba) sepanjang 200 M dengan dalih untuk Uji Lab pada proyek peningkatan jalan yang menghubungi dua Kecamatan Jatiagung-Natar Lampung Selatan (Lamsel) sepanjang 3,9 KM yang menggunakan anggaran Tahun 2022. Kuasa Rekanan CV Mulia Abadi menapik dugaan rekayasa (main sulap-red) pengukuran ketebalan aspal yang dimaksud, kamis 7 April 2022.

Menurut Kuasa Rekanan Proyek Yandi, ketebalan aspal pada ujicoba sepanjang 200 M telah memenuhi ketentuan dan mengikuti aturan. “Itu dalam proses trial (ujicoba) untuk menentukan tebal gembur yang sesuai untuk mendapat tebal padat 4 cm untuk hotmix. Proses trial itu dilakukan setiap pekerjaan,”kata Yandi.

Dia juga mengatakan jika hasil pengukuran akan diserahkan ke Lab independen untuk diuji. Uniknya, ketika ditanya kenapa yang melakukan pengukuran pihak yang mengerjakan pengaspalan sepanjang 200 M tersebut, sementara seharusnya yang melakukan tim penguji dari lab pihak independen, Yandi enggan menjawab dan berdalih jika seharusnya yang dipersoalkan pekerjaan yang tidak trial.

Yandi juga enggan menjawab saat diperlihatkan gambar kondisi ketebalan perpisahan aspal dengan lapen dilapangan yang akan dilanjutkan terlihat hanya sekitar 2 cm. Yandi justru menyaran untuk melihat ditempat yang sudah diaspal. “Coba dilihat yang lain, jangan yang ujung” dalihnya.

Saat ditanya lebih jauh terkait penggunaan jenis dan ukuran batu yang dipakai guna pekerjaan pemadatan sebelum diaspal, Yandi juga tidak menjawab. “Kalau sudah paham kenapa ditanya lagi,” kata Yandi.

Sebelumnya diberitakan, proyek peningkatan jalan yang menghubungkan dua Kecamatan menjadi sorotan masyarakat melalui LSM Maju Adil Jagat Aman Sentosa (Majas). “Hasil pantauan dilapangan, baru diaspal sepanjang 200 M dengan alasan baru uji coba dan sudah dilakukan pengukuran ketebalalan pengaspalan. Anehnya yang melakukan pengukuran ketebalan dari pihak pengaspalan (Kur AMP),” ujar Nasrun CH Sekretaris Majas.

Nasrun juga menambahkan jika pihak pelaksana pekerjaan telah menyelesaikan proses pemadatan (Bes A) sepanjang 3,9 KM dengan alasan sudah memenuhi ketebalan 15 CM. “Kerjaan pengaspalan ini unik, selain uji coba 200 M dan diukur sendiri, ketebalan pemadatan dan ukuran batu yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi perbaikan,” katanya.

Sementara itu perwakilan dari Dinas PUPR Lamsel yang turut mengikuti pengukuran aspal sepanjang 200 M mengatakan jika dirinya hanya melakukan pengawasan dilapangan. “Saya hanya melakukan pengawasan dalam pengukuran ketebalan aspal yang sudah dikerjakan. Terkait pihak yang melakukan pengukuran ketebalan, silahkan tanya langsung saja,” kata Edo selaku PPTK Pekerjaan seraya menyuruh pihak pengukur untuk menyebut petugas dari mana yang ternyata pengukur dari pihak pengaspal jalan tersebut.

Edo juga mengaku jika memang pengaspalan yang dilakukan baru 200 M dengan dalih ujicoba dan langsung diukur ketebalannya. Ketika ditanya apakah nanti setiap 200 M pengaspalan akan kembali diukur ketebalannya? Edo membenarkannya sambil berlalu tanpa bisa menjawab jika yang melakukan pengukuran ketebalan dari pihak pengaspal. “Iya, nanti setiap 200 M diuji ketebalannya,”ucapnya. (Aan)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *