Bandar Lampung (SL)-Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Lampung (LPPL) Alzier Dianis Tabranie meminta Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana mengevaluasi puluhan staf khusus (stafsus) Wali Kota Bandar Lampung, dang mengusulkan membubarkan mereka yang tidak menjalankan tugas membantu walikota Eva Dwiana.
“Bubarkan saja puluhan satf ahli itu, jika tak ada guna-gunanya. Saya lihat belum sebegitu banyaknya para stafsus ada yang membela Wali Kota Eva Dwiana dalam mengatasi berbagai warisan masalah kota, misalnya banjir akibat perubahan kawasan resapan dan menyempitnya drainase selama ini. Bubar-bubarin wae stafsus-stafsus itu, kalo tidak ada guna-gunanya, tak ngasih masukan,” kata Mantan Ketua Partai Golkar Lampung itu kepada sinarlampung.co, Minggu 17 April 2022.
Alzier melihat bahwa sepertinya Wali Kota Eva Dwiana menghadapi sendiri persoalan-persoalan Kota Bandar Lampung termasuk soal banjir. “Bantulah pemikiran-pemikiran, kerja-kerja, jangan makan gaji buta wae yo,” katanya.
Ketika banjir Jumat malam 15 April 2022 kemarin, kata Alzier, cuma Pemerhati Poleksosbud yang juga staf khusus Wali Kota Eva Dwiana, Nizwar Affandi yang menjelaskan ke publik bahwa banjir terjadi akibat kebijakan-kebijakan “ngawur” pemimpin sebelumnya.
“Selain Nizwar, dari luar Pemkot Bandar Lampung, Direktur Lembaga Konservasi LK21 Edy Karizal ikut urun rembuk soal banjir. yang mengatakan tak ada pilihan atasi banjir, Pemkot Bandar Lampung harus fokus dan masif normalisasi sungai dan pendampingan masyarakat,” kata Alzier. (red)
Tinggalkan Balasan