Kota Metro (SL)-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI meminta pemerintah
Daerah untuk memperkuat moderasi beragama. Hal itu bertujuan agar pemuda di Indonesia menjadi generasi yang memiliki toleransi tinggi dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
Deputi Bidang Pemerdayaan Pemuda Kemenpora RI, Faisal Abdullah menyampaikan, para pemuda adalah generasi penerus. Dengan memperkuat moderasi beragama, para pemuda dapat menjadi generasi yang bisa merekatkan tali persaudaraan antar sesama.
“Ini juga untuk menghindari intoleransi dan menjaga kerukunan,” kata Faisal saat Workshop Moderasi Beragama Pemuda, di Universitas Muhammadiyah Metro, Kamis 01 September 2022.
Moderasi beragama ini, lanjut dia, juga untuk mencegah masyarakat dan pemuda terpapar oleh faham radikalisme yang bisa merusak negara. Dengan prinsip menerima perbedaan dan mempertegas toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita sebagai umat beragama harus menepis adanya radikalisme, yang sangat berpengaruh pada moderasi beragama dan pemuda. Sebagai generasi penerus nilai-nilai agama, kita harus mengembangkan pemahaman sesuai dengan syariat Islam,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengapresiasi adanya workshop moderasi beragama pemuda ini. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan sinergi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Terlebih, tentang pembangunan di bidang kepemudaan.
“Menggelorakan ajaran amalan agama dan sikap toleransi beragama kepada generasi muda sejak dini adalah investasi, untuk memupuk generasi bertaqwa sesuai keyakinan. Saat ini kecanggihan dan kemajuan teknologi harus dibarengi iman dan taqwa. Pemuda harus dilatih sejak dini terlebih sikap toleransi dan empati terhadap semua orang,” ujar Wahdi.
Ke depan, tambah dia, Pemkot Metro akan mensosialisasikan moderasi beragama terhadap generasi muda, agar nantinya tercipta generasi yang menjalankan amalan dengan baik dan saling menghormati antar pemeluk agama satu sama lain.
“Dengan pengenalan sejak dini harapannya ajaran ekstrim dapat dihindari, sehingga menciptakan ketentraman di wilayah Kota Metro. Hal ini juga termasuk untuk mewujudkan visi dan misi Kota Metro yang berpendidikan,” tandasnya. (Red)
Tinggalkan Balasan