Tanggamus (SL)- Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Lampung, Farid Junaedi melakukan kunjungan kerja ke Lapas kelas II B Kota Agung. Adapun kegiatan yang di lakukan mengikuti apel pagi, turut serta razia kamar hunian WBP, menyaksikan penandatangan MOU antara Lapas dan Rutan dengan BNNK, bersama- sama kalapas dan karutan serta BNNK memusnahkan barang-barang hasil razia yang berhasil di amankan petugas Lapas.
Dan sebelum mengakhiri kunjungannya Farid Junaedi mengajak para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Kotaagung untuk berdiskusi bersama diikuti oleh seluruh WBP tanpa terkecuali, didampingi Kalapas Kota Agung, Beni Nurrahman di Aula Besar Lapas Kota Agung. Rabu, 7 September 2022.
Farid membuka diskusi dengan memberikan pengarahan kepada WBP dimana Lapas dengan petugas yang terbatas mampu melaksanakan program pembinaan terhadap WBP secara maksimal.
“Kita ketahui bahwa Lapas Kota Agung masih kekurangan Petugas. Namun hingga saat ini, keamanan dan ketertiban selalu terjaga dengan baik sehingga program pembinaan masih tetap berjalan lancar tanpa kendala sedikit pun. Ini berkat kalian juga, selalu patuh pada peraturan dan mengikuti pembinaan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih dan beri apresiasi sebesar-besarnya kepada Warga Binaan sekalian karena menjaga sikap tersebut”, ucap Kadivpas Lampung.
Saat sesi jajak pendapat, salah satu WBP berinisial IM pun mengamini yang diucapkan Kadivpas Lampung. Ia menerangkan bahwa sudah 1 tahun di Lapas Kota Agung merasa nyaman karena dibina dengan baik.
Menurutnya para Petugas tidak pernah melakukan tindak diskriminasi, selalu diperlakukan dengan baik dan mengayomi tanpa membedakan asal tempat maupun suku bahkan dianggap seperti saudara sendiri yang harus dinasehati dan selalu dibina agar menjadi lebih baik.
Pada kesempatan itu, IM memberi kesaksian terkait adanya pemberitaan miring yang beredar beberapa waktu yang lalu.
“Saya atas nama seluruh WBP Lapas Kotaagung menyatakan bahwa berita tersebut adalah fitnah. Selama ini, kami selalu memanfaatkan layanan videocall yang telah difasilitasi oleh Petugas jika ingin menghubungi keluarga. Untuk fasilitas kamar, dari kamar blok atas (A B dan C) hingga blok bawah (D E dan F) semuanya sama (tidak mewah), tidak satu pun ada AC yang terpasang seperti yang diberitakan,” terangnya
Imbuhnya “Kamar kami selalu dirazia hampir setiap hari oleh Petugas terkadang juga bersama pihak luar seperti anggota BNN seperti pada hari ini. Dan tidak ditemukan Narkoba jenis apapun, begitu juga dengan tes urine yang dilakukan pada Kami secara acak, hasil selalu negatif”, imbuh IM menutup keterangannya. (Wisnu/rilis)
Tinggalkan Balasan