Bandung (SL)-Dua mahasiswa beasiswa, Ahmad Assalam Djauhari dan Jessica Anzamar Sibarani, memberikan laporan setelah satu tahun kuliah di International Management Intitute (IMI) Luzern Swiss.
Ahmad dan Jesicca merupakan mahasiswa IMI yang mendapat beasiswa dari Politeknik Pariwisata NHI Bandung pada 2021 lalu. “Kami di sini dalam rangka laporan tentang status setelah studi dan menunggu arahan direktur serta silaturahmi setelah setahun menempuh pendidikan di Luzern Swiss,” kata Ahmad kepada media. Senin, 12 September 2022.
Ahmad mengatakan, selama satu tahun kuliah di IMI, dirinya mengikuti masa intensif selama enam bulan. “Pelajaran kami standard hospitality Swiss dengan akreditasi MMU Manchester University, management yang sangat dititikberatkan. Untuk judul tesis akan diputuskan berjalan dengan perkuliahan,” papar Ahmad.
Ketua Program Internasional 2021 itu juga menceritakan, selama menempuh pendidikan di Swiss dirinya banyak bertemu dengan mahasiswa dan dosen dari Indonesia. “Kami juga bergabung pada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) sehingga bisa silaturrahmi di sana,” kata pemuda asal bandung itu.
Di NHI, lanjutnya, Ahmad menempuh pendidikan Jurusan Kepariwisataan Prodi Manajemen Destinasi Pariwisata Diploma Empat (D-IV). “Saya mengambil jurusan Kepariwisataan, sedangkan Papa dan Mama dari dunia pariwisata dan hospitality,” imbuhnya
Di akhir wawancara, Ahmad menyampaikan pesan motivasi. “Kita tidak bisa memprediksi masa depan, lakukan yang terbaik karena masa depan untuk kita sendiri,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Jessica menambahkan, enam bulan pertama belajar teori di ruang kelas, enam bulan selanjutnya intensif di bidang hospitality. “Setelah itu kita pulang ke Indonesia menyusun thesis desertasi dalam bahasa Inggris selama enam bulan,” ungkap wanita dengan sapaan Jeje ini.
Jesicca mengaku, di kampus tempat ia belajar, umumnya bahasa komunikasi menggunakan bahasa Inggris. Karena di sana, mahasiswa tidak hanya dari Swiss dan negara-negara di Eropa saja, melainkan dari Asia serta benua lain. “Selama magang kebanyakan menggunakan bahasa Jerman,” ujar wanita asal Jambi tersebut.
Jesicca juga melanjutkan, bahwa dirinya menempuh pendidikan strata satu pada bidang Travel, Studi Industry Perjalanan (SIP), Jurusan Internationl Event and Hospitality. “Saya Ingin kembali lagi ke Swiss untuk melanjutkan pendidikan,” kata Jeje menutup pembicaraanya.
Sementara itu, Wakil Direktur II menjelaskan, Politeknik Pariwisata NHI Bandung adalah lembaga pendidikan yang dibangun sejak 1962 dengan tujuan untuk mengisi Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di pariwisata. “Alhamdulillah, di tahun 2022 ini puluhan ribu alumni menyebar ke seluruh Indonesia dan seluruh dunia,” ucap dia.
Wisnu melanjutkan, lembaga pendidikan setempat berperan penting untuk pariwisata Indonesia, dalam mengisi sumber daya manusia baik industri, perhotelan, destinasi, perjalanan maupun sektor pemerintahan khususnya di pengelolaan bisnis.
“Perubahan saat ini jelas disrubtion, kita banyak menghadapi perubahan sisi model bisnis dan sebagainya. Kita mencoba untuk mengedepankan kemampuan skill mahasiswa dengan kemampuan kewirausahaan,” kata dosen Prodi Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) ini.
“Sehingga entrepreneurship ini adalah salah satu cara bagai mana mereka mampu dan mempunyai kompetensi bukan hanya operasional saja tetapi mampu menciptakan lapangan usaha,” jelasnya.
Wisnu menambahkan, pendekatan digital edukasi sudah banyak kita lakukan. Kita in line dengan lingkungan anak-anak muda sekarang melalui sosial media. ”Ibu bisa lihat di sosmed kita, seperti IG follower dan aktivitasnya,”
“Kita sudah menuju kearah sana untuk menggalang para pemuda agar mencintai dan mengenal pariwisata,” ujar Wisnu menutup pembicaraanya. (Heny HDL)
Tinggalkan Balasan