Bandung (SL)-Politeknik Pariwisata NHI Bandung berawal dari Akademi Perhotelan Nasional (APN) pada tahun 1962. Selanjutnya berubah menjadi National Hotel Institute (NHI baca eNHai) pada tanggal 21 Juli 1973.
Kepala Unit Komunikasi Publik dan Teknologi Informasi Riki Rahdiwansyah mengatakan, Politeknik Pariwisata NHI Bandung berawal dari Akademi Perhotelan Nasional (APN) pada tahun 1962. “Berubah menjadi National Hotel Institute pada tanggal 21 Juli 1973,” ujarnya.
NHI atau Pusat Pendidikan Perhotelan, pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan pemerintah Swiss dalam bidang pendidikan perhotelan. Sistem pendidikan yang digunakan adalah program diploma I, II dan III. Nama institusi ini (NHI) masih dikenal khalayak ramai hingga saat ini.
NHI di bawah bantuan pemerintah Swiss meliputi pelayanan dan operasional yang dipandu secara langsung, sehingga menjadi zaman keemasan.
Kemudian, lanjut Riki, pada tahun 1993 menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan pada 01 Januari 2022 resmi menjadi Politeknik Pariwisata NHI Bandung. “Ini diamanahkan oleh Dikti karena kekuatan kita pada vokasi,” paparnya.
Riki menambahkan, Politeknik memiliki visi menjadi institusi pendidikan tinggi kepariwisataan berdaya saing global yang mengedepankan personalitas, keterampilan dan kreatifitas dalam mewujudkan sumber daya manusia maju, unggul dan berjiwa wirausaha.
“Dalam rangka menjalankan visi tersebut, maka langkah pertama menyelenggarakan proses perkuliahan yang berorientasi pada pendidikan vokasi berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan industri kepariwisatan masa depan. Kedua, menanamkan dan mungimplementasikan nilai-nilai etika, moral akademik, etika ASN, dan hospitality,” paparnya.
Perlu diketahui, lanjut Riki, bahwa Politeknik memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Hospitality atau Perhotelan, Jurusan Kepariwisataan dan Perjalanan.
International class yang sudah dipersiapkan sejak tiga tahun lalu dan sudah berjalan saat ini, yaitu mengirim mahasiswa kami untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, seperti Victoria University di Australia dan International Management Institute (IMI) di Swiss,” kata dia lagi.
Riki mengaku, pihaknya telah kolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan benchmarking terkait dengan program internasional, yaitu bagaimana caranya agar ada mahasiswa asing bisa belajar di NHI.
“NHI dengan tag line 2020 “Memperkuat Kompetensi dan Entrepreneur Kampus” sudah tercapai. Karena sejak tahun 2020 kami sudah melaksanakan uji kompetensi, ini artinya kami sudah memperkuat kompetensi yang kami miliki,” terangnya.
Sesuai dengan tag line NHI di tahun 2024 ”Semakin Memperkuat Kewirausahaan dan Digital Kampus”. “Ini sesuai dengan amanah Sandiaga S. Uno Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kementrian Parekraf) bahwa lulusan Poltekpar NHI Bandung minimal 30 persen sebagai wirausaha, sisanya sebagai pekerja professional dan ini dua hal yang dihasilkan NHI,”
“Pendaftar tahun 2022 berjumlah 12.185 orang akan tetapi yang terpilih hanya 675 orang kurang dari 10 persen. Ini karena kualitas yang kami pegang, profil-profil alumni yang saat ini banyak yang sukses. Kekuatan kami di alumni, sehingga mencari pekerjaan dan berwirausaha difasilitasi, kata,” pungkasnya. (Heny HDL)
Tinggalkan Balasan