Bandung (SL)-Keberadaan Glamping Lakeside dengan Pinisi Resto di daerah Rancabali, Ciwidey, Bandung Selatan, berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi warga sekitar. hsl itu karena warga dilibatkan langsung untuk membuka usaha seperti Jasa Perahu, Kantin, Profesi Foto Instan dan lainnya.
Ketua Paguyuban Perahu, Dadan Taryana mengatakan, Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Patengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat mempunyai beberapa fasilitas.
“Seperti jembatan Apung atau disebut juga jembatan asmara menuju Tanjung Pakis. Lokasi ini biasanya digunakan untuk pre-wedding serta foto selfi,” katanya. Kamis,15 September 2022.
Dadan menambahkan, rute perahu dari Telaga Patengan menuju Situ Patenggang memakan waktu 15 sampai 40 menit. Setibanya di sana, perahu bersandar selama 30 menit agar wisatawan bisa berbelanja dan aktivitas lainnya.
“Perahu dengan muatan 18 sampai 20 orang akan tetapi untuk kenyamanan disarankan 15 orang saja. Weekend lebih ramai,” imbuhnya.
Dadan mengungkapkan, warga Rancabali dan sekitarnya dilibatkan langsung untuk membuka usaha sesuai sesuai keahlian warga. Sehingga berdampak baik sebagai tambahan keuangan bagi mereka.
Dadan menginformasikan, untuk penggunaan jasa perahu wisatawan membayar seharga Rp30.000 per orang, Jembatan Danau Rp5.000 hari kerja dan Rp7.500 di hari libur.
Di sisi lain, Rahmat Kustiawan yang berprofesi sebagai foto keliling merasa bersyukur bisa mengais rezeki di area Glamping Lakeside. “Alhamdulillah pengunjung sebelum pandemi banyak. Setelah itu selang dua tahun tidak buka,” kata dia.
Rahmat melanjutkan, Glamping Lakeside kembali di buka saat Idul Fitri kemarin. Jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 70 persen, secara otomatis pendapatan dan ekonomi warga mulai membaik. “Semoga segera kembali normal dan semua sehat-sehat,” ujar Rahmat.
Hal senada dikatakan pemilik kantin Mama Kahfi yang menjual bakso, seblak, combri, nasi ayam, dan makanan lainnya juga merasaka pendapatannya mulai bertambah. “Alhamdulillah, sudah mulai ramai, walaupun tidak seramai sebelum Covid-19,” ujarnya. (Heny HDL)
Tinggalkan Balasan