Pesawaran (SL)-Pembangunan tidak sesuai dengan perencanaa yang baik, ruas jalan sekitar Tugu Pengantin, Gedung Tataan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, kerap tergenang dan banjir setiap turun hujan turun. Akibatnya pengguna jalan terganggu. Air menggenang bak kolan ikan, Jumat 23 September 2022.
“Ini sepertinya kontruksi membangun tugu tanpa perencanaan yang mantang. Jalan amblas, dan tidak adaa pembuangan. Sehingga jika hujan deras justru menjadi kolam. Kasian penggunan jalan, apalagi roda dua harus basah,” kata warga sekitar tugu pengantin.
Sementara menanggapi keluhan warga terkait ruas jalan yang menjadi genangan air di sekitar tugu pengantin, Kadis PUPR Kabupaten Pesawaran Zainal Vikri didampingi Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Sanca, meninjau lokasi Tugu Pengantin, Gedung Tataan Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, pasca hujan turun.
Zainal Vikri mengatakan tugu pengantin ini merupakan salah satu icon yang ada di Bumi Andan Jejama. Tapi kini digenangi air dan mengakibatkan para pengendara mengalami kesulitan untuk melewati jalan tersebut, “Kami meninjau secara langsung ke lokasi. Dan kita akan berupaya untuk mencarikan solusi terkait dengan hal ini,” kata dia.
Untuk diketahui, Proyek percepatan pembentukan lahan dan pembongkaran tugu pengantin sudah mulai dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Proyek dimulai pada Rabu, 7 Juni 2017 sampai 90 hari ke depan. Proyek tersebut akan didanai oleh APBD Kabupaten Pesawaran dan menghabiskan dana sebanyak Rp1,4 Milyar. “Jadi kami hanya melakukan untuk landclearing atau pematangan lahannya saja, sedangkan untuk infrastruktur itu merupakan wewenang dari Pemerintah Provinsi Lampung,” ujar Sekretaris DPU, Firman Rusli.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU Pesawaran Firman Rusli mengatakan, selain Dinas PU Kabupaten Pesawaran, stake holder terkait juga nantinya akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut. “Pekerjaan yang kami lakukan meliputi pembuatan tembok beton dipinggir sungai dan pembentukan jalan, untuk pengerasan jalanya diserahkan ke Provinsi Lampung karena itu jalan Provinsi, dan untuk seperti rambu-rambu lalulintas itu tugas dari Dinas Perhubungan,” tambahnya.
Proyek ini dimulai setelah para warga yang tinggal disekitar tugu pengantin telah menyetujui tanahnya untuk
dibebaskan guna dilakukannya pelebaran jalan di pertigaan tugu pengantin, hingga pembangunan jalur dua dengan angaran Rp6 Miliar lebih.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Pesawaran Ahmadi Said proyek tersebut menelan biaya APBD Tahun 2017 sebsar Rp1,49 miliar. Proses pengerjaanya meliputi: pembanugan fisik tugu, tembok penahan tanah ke arah Sungai Waysemah.
Proyek percepatan pembentukan lahan dan pembongkaran tugu pengantin sudah mulai dikerjakan. Proyek tersebut menggunakan dana yang bersumber dari APBD Pemkab Pesawaran tahun 2017, meliputi pembangunan fisik dan tembok penahanan tanah kearah sungai, Way Semah, Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Menurut Ahmadi, tahapan pembongkaran dan pembentukan lahan itu juga bertujuan mempercepat proses pelebaran jalan untuk memperlancar arus mudik dan balik lebaran. “Kita hanya melakukan pelebaran badan jalan, proses pengaspalanya diserahkan kepada Pemprov Lampung,“ terangnya. (Red)
Tinggalkan Balasan