Bandar Lampung (SL)-Gerak cepat setelah memeriksaan para pensiunan guru sekolah negeri di Kota Bandar, terkait dugaan penggelapan dana pensiun Rp2,7 miliar, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung memeriksa Kepala Koperasi Betik Gawi Joko Purwanto, SPd, MPd dan Sekretaris Drs Jamarni, Selasa 1 September 2022.
Sekira pukul 14.42, Joko Purwanto dan Jamarni, datang beriringan dan langsung masuk ke Ruang Unit I Subdit III Jatanras Gedung Ditreskrimum Mapolda. Joko datang dengan masih mengenakan seragam coklat PNS dan peci. Sementara Jamarni menyusul dibelakangnya dengan berkacamata dan kemeja batik dibalut jaket mersh.
Kedatangan keduanya yang memang sudah ditunggu para penyidik dan langsung meminta keterangan oleh penyidik Kanit 1 Subdit III Jatanras AKP Syahrial. Pemeriksaan dihentikan sementara pukul 19.00 WIB, dan akan dilanjutkan Rabu 2 September 2022, juga bersama Bendahara Koperasi. “Betul pemeriksaan lanjutkan besok Rabu, 02 September 2022. Waktu yang masih tentative. Kita sedang kumpulkan data-data. Silahkan konfirmasi pimpinan,” kata Syahrial singkat.
Informasi di Polda Lampung, pemeriksaan Joko sebagai Ketua Koprasi Betik Gawi adaalah pemeriksaan kedua kalinya, karena ada data yang belum lengkap. Sedangkan pemeriksaan sekertaris adalah yang peratama.
Kepada sinarlampung.co. Joko Purwanto mengatakan pengurus siap bertanggung jawab atas pengelolaan danaa pensiunan di Koperasi Betik Gawi. “Atas nama pengurus akan bertanggung jawab. Bendahaara kami sudah diperiksa lebih dulu kok. Intinya siapapun yang dibutuhkan untuk dimintai keterangan, kita akan hadir,” kata Joko usai pemeriksaan kepada sinarlampung.co.
Joko tidak memberikan rician soal pertanyaan penyidik. Joko hanya menyebut dirinya ditanya sekitar dua puluh pertanyaan seputar keuangan koperasi betik Gawi. “Ada sekitar 20 pertanyaan, sekitar koperasi betik gawi,” katanya.
Sebelumnya, tunggakan tabungan ASN Guru di Koperasi Betik Gawi mencapai Rp2,7 miliar lebih tidak tersalurkan. Ada sekitar 139 guru pensiunan yang kesulitan menarik tabungan pensiunan, dengan rata-rata nilainya Rp20-Rp25 juta perorang. Para pensiunan guru itu kini ikutan mengadu kepada Pengacara Hotman Paris, di Kopi Joni, Jakarta.
Para pensiunan itu juga membentangkan poster berisikan berbagai kecaman hingga desakan kepada Pemkot dan Walikota Bandar Lampung. “Ini ada perwakilan dari 139 pensiunan guru Kota Bandar Lampung, dimana selama karir mereka gajinya dipotong dan dijanjikan akan dibayarkan sekaligus saat pensiun. Ada sekitar Rp20 juta lebih per orang,” kata Hotman Paris dalam video Instagramnya, Minggu 16 Oktober 2022.
Pasca itu, para guru didampingi kuasa hukum Tim Hotman Paris kemudian melaporkan pengurus betik gawi ke Polda Lampung. Hotman paris menyebutkan, bahwa uang tabungan pensiun tersebut dimasukkan ke Koperasi Betik Gawi. Nmun hingga saat ini uang tidak dibayarkan. Bahkan ada salah satu pensiunan guru yang sedang dirawat di rumah sakit tidak ada biaya, dan anaknya datang ke koperasi tersebut tapi tidak diberikan. “Mohon kepada Wali kota, Kepala Dinas Pendidikan dan Kejari Kota Bandar Lampung untuk memberi atensi terhadap kasus ini,” ujarnya.
Soal tersebut, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyiapkan tim untuk menyelidiki kasus tabungan pensiunan guru Kota Bandar Lampung. Pihaknya juga sudah meminta Dinas Pendidikan untuk menyikapin permasalah tersebut.
“Sebetulnya kepala sekolah itu punya koperasi sendiri. Kalau kita kan koperasi Betik Gawi, nah mereka punya koperasi sendiri. Jadi bunda minta dinas pendidikan untuk menyikapi ini,” kata Eva Dwiana. (heny/red)
Tinggalkan Balasan