Bandar Lampung (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menggelar rapat koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat selama dua hari, 23-24 November di Hotel Sheraton Bandar Lampung. Ikut telibat dalam rapat, stakeholder, media, organisasi kampus, organisasi kepemudaan dan pekerja sosial.
Dalam rakor tersebut, Antoniyus MIP dan Lutfi Siasa bertindak sebagai moderator. Sementara narasumber terdiri, Wadirbinmas Polda Lampung, AKBP Rahman Napitupulu; Subkoordinator Penyuluh Kemenag Provinsi Lampung Halimatus Sa’diyah; Kabid Rehabilitasi Sosial Disos Provinsi Lampung, Ratna Fitriani dan Redaktur LKBN Antara, Santoso Budiman.
Rakor diawali penyampaian materi oleh AKBP Rahman Napitupulu yaitu peran Bhabinkamtibmas untuk menciptakan Iklim Kondusif dalam Pemilu serentak 2024. Menurutnya, dibalik perannya yang harus bertanggungjawab atas kondusifitas Kamtibmas, personil Bhabinkamtibmas ternyata belum bisa mengimbangi banyaknya jumlah desa atau kelurahan yang ada di Provinsi Lampung.
Rahman mencatat ada 2.654 total desa/kelurahan yang ada di provinsi Lampung. Sedangkan, total personil Babinkamtibmas hanya 1.517 personil saja. Kendati demikian, perlu ada dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas.
“Saya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas tidak hanya dibebankan kepada Polri semata, dengan harapan agar kontestasi pemilihan umum serentak 2024 mendatang menghasilkan Pemilu yang sukses, aman dan kondusif,” ucapnya.
Masih dalam rangkaian rapat, narasumber lainnya, Subkoordinator Penyuluh Kemenag Halimatus Sa’diyah membahas berkenaan dengan Penyuluh Agama dan Pendidikan Anti Politik Uang.
Dalam penyampaiannya, Halimatus menyebut
bahwa saat ini para penyuluh Kemenag Provinsi Lampung khususnya, terus bergerak melakukan
pendekatan keagamaan kepada masyarakat. Hal ini supaya masyarakat menyadari pentingnya memiliki pemimpin hasil pemilu berkualitas tanpa mau menerima pemberian apapun dari para kontestan.
“Mari kita bertaubat dari kesalahan masa lalu jika pernah terlanjur menerima suatu pemberian apapun dari kontestan pemilu,” papar dia.
Dikesempatan yang sama, Kabid Rehabilitasi Sosial Disos Provinsi Lampung, Ratna Fitriani menyampaikan bahwa pihaknya saat ini berusaha mewujudkan masyarakat ‘pemerlu’ pelayanan sosial menjadi ‘pemberi’ pelayanan sosial.
“Hal ini penting agar masyarakat pemilih tidak terjebak dalam politik uang pada Pemilu 2024 mendatang,” tutur Ratna.
Sementara Redaktur LKBN Antara Budi Santoso Budiman dengan materi ‘Media Massa Melawan Hoaks Dalam Pemilu 2024’. Berkaitan dengan hal ini, Budi mengajak masyarakat agar menghindari informasi berbau hoaks sekaligus membantu menghentikan penyebarannya.
Dalam materi yang ia sampaikan, adapun cara menghindari hoaks antaralain,
1. Perhatikan judul informasi.
Beberapa oknum kerap memasang judul yang menjebak artinya menarik masyarakat agar membacanya. Berita palsu biasanya memiliki judul yang mengejutkan agar membuat rasa penasaran. Isi kontennya pun biasanya terlihat provokatif dan memanfaatkan isu-isu yang sedang tren. Seperti isu penyebaran Covid-19 saat ini mulai banyak oknum-oknum yang memanfaatkan dengan menciptakan berita bohong.
2. Lihat sumber berita
Hal kedua yang perlu dilakukan adalah periksa sumbernya, apakah dari situs resmi dan terpercaya tidak. Apabila informasi berasal dari situs-situs media sosial dan web yang belum dapat dipercaya disarankan untuk segera mengecek ke situs-situs lainnya.
Saat ini informasi resmi mengenai Covid-19 sudah dapat diakses langsung melalui https://www.covid19.go.id/ atau pun https://corona.jakarta.go.id/. Anda bisa langsung akses dengan mudah untuk mendapatkan berita terkini seputar Covid-19.
3. Periksa foto dan video
Tidak hanya tulisan, seperti yang telah disebutkan bahwa hoaks bermacam-macam bentuknya dan salah satunya yaitu berupa foto dan video.
“Sama halnya dengan tulisan, hoaks bentuk foto dan video yang anda terima jangan langsung mempercayai begitu saja. Terkadang oknum juga mengedit sebuah foto dan video sebelum menyebarkannya di media sosial. Namun, Anda tidak perlu khawatir untuk mencari fakta dari foto dan video tersebut. Anda bisa cek keaslian dari berita foto dan video tersebut dengan memanfaatkan teknologi fitur dari Google Images dengan tautan images.google.com,” saran Budi.
4. Waspada Dengan Bentuk Forward Messages
Biasanya oknum hoaks akan menyebarkan ke banyak orang dengan dalih isinya meminta untuk segera diteruskan ke banyak orang, berupa ancaman jika Anda tidak meneruskan pesan tersebut, atau mendapatkan hadiah. Jika Anda menerima pesan seperti itu, segera hapus dan abaikan!
“Dan yang terakhir laporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika jika menemukan berita hoaks. Anda bisa melakukan screen capture disertai url link lalu kirim filenya ke aduankonten@mail.kominfo.go.id. Tak usah khawatir anda terancam, karena kerahasiaan pelapor akan dijamin,” tutup Budi santoso.
Diketahui, rapat koordinasi yang diselenggarkan KPU Lampung itu, dihadiri sejumlah elemen di Provinsi Lampung diantaranya JMSI, SMSI, PWI, AJI, IJTI, KNPI, IMM, HMI, PMI, KAMMI, GMNI, GMKI, PMKRI, BEM ITERA, DEMA UIN RIL, HMJ Ilmu Pemerintahan Unila, BEM UBL dan BEM POLINELA serta para Stakeholder terkait. (Red)
Tinggalkan Balasan