Bandar Lampung (SL)-Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki visi yang sejalan dengan empat pilar Kampung Berseri Astara (KBA). Di mana visi Bandar lampung yakni, sehat, cerdas, beriman, berbudaya, unggul dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan. Sementara, empat pilar KBA yang dimaksud, meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan dan wirausaha.
Salah satu bagian dari KBA yaitu Kelurahan Sumber Agung dengan tiga lingkungan (RW), lingkungan l dengan 8 RT, lingkungan ll juga berjumlah 8 RT serta lingkungan lll 5 RT. Selain itu, Kecamatan Kemiling juga termasuk bagian dari KBA bersama-sama dengan peserta lainnya dari seluruh lndonesia, mulai Sabang sampai Merauke.
Wilayah Kelurahan Sumber Agung memiliki alam yang indah berada di dataran tinggi serta bagian dari Kota Bandar Lampung. Kultur masyarakat Wisata Tahura merupakan faktor suksesnya menjalin kerjasama dengan Astra. Kelurahan ini telah menjadi Kampung Berseri Astara sejak 2017. Kolaborasi dan sinergi antara kelurahan, masyarakat serta Astra (swasta) telah mencapai keberhasilan dalam menerapkan empat pilar sehingga ikut mewujudkan masyarakat yang berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan.
Tentang Empat Pilar KBA
1. Pendidikan
Bantuan yang diberikan pada beberapa sekolah mulai dari TK sampai SMA baik berupa beasiswa bagi anak yang berpestasi atau anak yang mengalami kendala pembayan sekolah.
Sujarwati Penanggung Jawab (PJ) bidang Pendidikan membenarkan hal itu. “Iya, jenis prestasi bagi anak-anak yang mendapat peringkat 1, 2 dan 3. Serta anak-anak yang kurang mampu,” ujarnya pada sinarlampung.co Jumat, 23 Desember 2022.
Menurutnya, untuk anak-anak yang kurang mampu beasiswa sangat membantu terutama buat keperluan sekolah seperti alat tulis dan sebagainya.
TK Binaan Kelurahan mendapatkan bantuan alat peraga, paving blok, pagar, dan plafon. Bantuan yang didapat SDN 1 berupa meja dan bangku masing-masing 40 buah serta lemari buku 3 buah. Beasiswa persemester dengan jumlah peserta terbanyak 38 orang (KBA lainnya 35 orang) dengan rincian SD 15 orang sebesar Rp500 ribu, SMP 18 orang sebesar Rp650 ribu, dan SMA 5 orang sebesar Rp775 ribu.
2. Kesehatan
Tiga Posyandu mendapatkan peralatan keperluan Posyandu diantaranya timbangan bayi/balita, meja, pengukur tinggi badan, dan taplak meja, kata Handayani PJ bidang Kesehatan.
Lebih lanjut menurutnya, untuk Poskeskel mendapatkan stetoskop, pengukur suhu badan/termogan. “Balita Bawah Garis Merah (BGM) mendapatkan bantuan gizi selama tiga bulan berupa bua-buahan, susu, dan ayam,” tuturnya.
3. Lingkungan
Mendapatkan bibit pucuk merah sebanyak 60 batang yang dibagikan pada tiga lingkungan. “Juga bibit jeruk, durian, alpukat, jambu kristal, dan kelengkeng”, kata Sri Handayani selaku PJ bidang Lingkungan.
Ia berpesan agar masyarakat lebih meningkatkan perhatian, kebersamaan, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, baik dalam menjaga kebersihan dan lebih tanggap serta sigap pada lingkungan sekitar yang bisa x dimulai dari rumah kita sendiri. “Patuhi dan kerjakan semua himbauan dari pamong, tokoh agama, tokoh masyarakat demi kesejahteraan bersama”, pungkasya
4. Wirausaha
Suryatin selaku PJ bidang Wirausaha dengan UKM nya mengatakan, ting-ting jahe, kerpik pisang, talas, gula semut, olahan makanan ringan dan lainnya merupakan produksi yang kami hasilkan, katanya.
Rusdi Ketua KBA dengan usaha batik khas Lampung. “Motif bervariasi mulai dari tumbuh-tumbuhan seperti lada, kopi, talas, coklat, nanas, dan padi. Yang paling utama motif siger harus selalu ada di setiap lembar kain karena merupkan ciri khas Lampung,” paparnya.
Dia melanjutkan, bahan baku lebih banyak kita dapatkan dari Solo dan Yogyakarta. “Kami lebih banyak menerima pesanan dari Pemda Provinsi Lampung juga Pemda dari luar Lampung. Ada yang pesan batik printing ada juga batik tulis”, ujarnya.
Kemudian, batik tulis ukuran kain 120 x 220 bisa selesai empat lembar sehari. Harga mulai dari Rp. 400 ribu. Sutra juga kami sediakan, paparnya.
Ia mengatakan, “UKM bisa meningkatkan kesejahteran masyarakat terutama ekonomi. Tadinya tidak mampu menjadi mampu. Tidak ada usaha menjadi ada usaha”, tandasnya.
Selain makanan ringan dan batik ada juga UKM kopi terutama Kopi Betung.
Rasman merupakan satu dari banyak pelaku UKM. Ia memulai usaha ini sejak 1999. “Kopi Betung adalah pilihan kami karena lokasi kelurahan kami di kaki gunung Betung. Petani berjumlah 70 orang”, kata dia.
Rasman sudah beberapa kali menjadi juara katagori Gugus Kendali Mutu (GKM) tingkat provinsi pada tahun 2004 dan 2007 yang difasilitasi Pemda. Juara tingkat nasional pada tahun 2009 di Semarang.
Ditambahkannya, pemasaran lebih banya referensi dari pengunjung. Kopi Betung sudah sampai ke 10 negara terutama Maroko. Peran media sangat penting, paparnya.
Ia menegaskan, kualitas jangan membohongi diri sendiri apalagi orang lain. “Tangguh, tabah, sabar, dan tetap berjuang, semua pasti ada jalan. UKM harus saling bahu membahu,” tutupnya.
Pada kesempatan ini, Satria Dinata Lurah Sumber Agung mengatakan, setelah menjadi KBA sudan banyak mengalami perubahan menjadi kebih menarik awalnya monoton.
“Partisipasi masyarakat dalam menjalankan empat pilar sangat membantu pemerintah karena sejalan dengan program Pemerintah Kota Bandar Lampung. Manfa’atkan sebaik-baiknya untuk kita semua,” pungkasnya.
Kampung Berseri Astra (KBA) kelurahan Sumber Agung juga mengadakan studi banding ke KBA Jakarta, Bangka Belitung, Pekan Baru, Medan, Binjai dan Padang.
Setiap pilar memiliki 15 orang anggota. Hasil usaha KBA dipasarkan sampai Eropa serta di 16 Group Astra melalui koperasi karyawan dan kantin. (Heny)
Tinggalkan Balasan