Bandar Lampung (SL)-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Bandar Lampung sebesar Rp2,3 triliun untuk tahun anggaran 2023. Sumber anggaran APBD tersebut meliputi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), dana transfer dan dana hibah.
Tentang besaran APBD 2023 Kota Bandar Lampung tersebut merupakan keterangan Kaban Perencanaan, Pembangunan Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah kepada Sinarlampung, Senin, 26 Desember 2022.
Khaidar dalam penjelasannya mengatakan, bahwa terkait nominal APBD tersebut, sebelumnya telah diumumkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI untuk menjalankan program yang telah dicanangkan Pemerintah kota Bandar Lampung di tahun 2023.
Salah satu bagian APBD adalah DAK, di mana alokasi anggaran mencakup Pendidikan, Kesehatan dan juga rumah sakit. Sedangkan DAU dengan nilai sebesar Rp1,4 triliun, digunakan untuk semua program yang sifatnya umum, seperti gaji honor dan pembiayaan lainnya seperti pembangunan.
Dia melanjutkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pembangunan kurun waktu 5 tahun mulai dari tahun 2021- 2026 dengan program pendidikan dan kesehatan gratis, perbaikan drainase, perbaikan jalan lingkungan, perbaikan bangunan serta membangun gedung baru.
“Bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi kerakyatan dan UMKM serta bidang pengembangan kwalitas aparatur yang ada di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” ungkapnya.
Kemudian katanya, Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) pada rencana strategis terkait dengan visi dan misi Wali Kota Bandar Lampung. “Lalu, dalam RKPD itu kita akomodir hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Murenbang) dari kecamatan, kemudian hasil reses anggota DPRD serta hasil konsultasi publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung. Itulah yang menjadi RKPD tahun 2023. Ini meliputi semua bidang kehidupan masyarakat,” urainya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) merupakan pembangunan kurun waktu 20 tahun mulai dari tahun 200-2025. “Sekarang kita berada di penggalan terakhir. Kalau dalam RPJPD menjadikan Kota Bandar Lampung sebagai kota perdagangan dan jasa,” imbuhnya.
Dia juga menambahkan, semua OPD dapat melaksanakan tugas sesuai tupoksinya masing-masing. Kemudian persoalan perkotaan, seperti sampah, macet dan transportasi serta genangan air dan lainnya bisa diatasi dengan dukungan dan partisipasi masyarakat. “Kita harapkan di tahun 2023 konsisi keuangan membaik dan PAD meningkat sehingga kita bisa lebih banyak lagi membangun Kota Bandar Lampung,” harapnya.
Dia juga menghimbau, masyarakat dapat berpartisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan mengusulkan apa-apa yang ada di wilayah lingkungannya yang perlu diperbaiki dan dibangun oleh Pemkot. “Misalnya, masalah banjir maka segera diusulkan perbaikan drainase dan gorong-gorong”, tandasnya. (Heny)
Tinggalkan Balasan