Sebuah Fakta yang tak terbantahkan kepemimpinan miliki nilai minus dan Plus begitupun kepemimpinan PJ Gubernur Banten Al Muktabar. Tak ada manusia yang sempurna untuk memanage sebuah negara maupun propinsi. Secara umum kepemimpinan Al Muktabar di mata Saya sudah melaju lebih baik dengan investasi paradigma Banten Korup hingga Kolusi dan Nepotisme.
Saya menyampaikan tulisan ini bukan karena Saya orangnya PJ Gubernur Banten boleh dichek sebagai apa saya hingga kini saja PR BPSK belum tuntas. Tapi karena pandangan yang mengarah pada kemajuan yang lepas dari paradigma Monopoli Project yang ada di Dinas tertentu.
Munculnya kelompok tertentu dan beberapa komplemen yang menginginkan PJ Gubernur Banten Al Muktabar diganti bagi Saya sudah masuk dalam wilayah tendensius ketidaksukaan yang berlebihan hingga Menggerakkan Potensi untuk mengedepankan aspek asal bukan Al Muktabar. Ini berbahaya bagi demokrasi di Banten dimana fokus kritis hanya pada ketidaksukaan terhadap figur bukan karena soal PR Al Muktabar yang tidak atau belum diselesaikan.
Mengganti PJ Gubernur bukanlah solusi, karena jika pun diganti Pengganti PJ Gubernur tetap diputuskan oleh Presiden melalui proses Kemendagri. Bagi Saya Al Muktabar lebih Banten dibandingkan dengan figur lain yang kemudian jika diturunkan untuk memimpin Banten. Al Muktabar sudah mengabdi tahunan sebagai Abdi Negara di Banten saat jadi Sekda Banten lalu meneruskan pembangunan sebagai pJ Gubernur Banten.
Kemendagri masih menyusun aturan baru yang lebih demokratis soal penetapan PJ Gubernur dengan melibatkan unsur daerah untuk mengusulkan nama sebagai bagian dari proses penilaian di Kemendagri.
Kembali pada Paragraf Awal Saya akan setuju pergantian PJ Gubernur terindikasi oleh KKN. Soal capaian harus Apple to Apple menilai dengan indikator Positif dan Negatif. Sejauh yang diketahui PJ Gubernur Banten Al Muktabar telah mendapatkan Penghargaan soal Pengelolaan APBD dan menekan SILPA hingga angka yang terendah dan Indikator ini masuk dalam salah satu ukuran yang masuk dalam evaluasi Kemendagri per triwulan.
Jadi! Tak elok kemudian mengusulkan Pergantian tanpa Memberikan solusi untuk kemajuan Banten lebih baik memberikan Saran dalam ruang audiensi dengan menyiapkan data sebagai acuan pelurusan informasi hingga mencapai puncak keberhasilan bersama. Karena Banten Milik Kita bukan milikku milikmu atau miliknya.***
Tinggalkan Balasan